Thursday, April 18, 2019

Japan (3) : a day in Osaka

Nah usai mengeksplore Kyoto, akhirnya di hari ke empat saya akhirnya menjelajah kota Osaka seharian penuh.Osaka adalah kota ketiga yang saya kunjungi selama di Jepang.  Kota Osaka adalah sebuah kota di wilayah Kansai, Jepang. Selain sebagai ibu kota Prefektur Osaka, Osaka juga merupakan kota berpenduduk terbesar nomor tiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama. Kota ini terletak di pulau Honshu, di Teluk Osaka. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe jadi saya memilih Osaka sebagai tempat stay memang cukup beralasan karena letaknya yang sangat strategis.
Ada banyak tempat wisata di Osaka yang menarik bagi para wisatawan sehingga tak lengkap rasanya jika tidak pergi ke Osaka saat berliburan ke jepang. Tempat yang menjadi incaran para turis yang terkenal di Antaranya Universal Studio Japan (USJ), Osaka Castle, eksplore Dotonbori area, berbelanja di Shinsaibasi atau mencoba masuk di museum poki di Tsutenkaku tower.  Nah, mau tau spot apa aja yang saya kunjungi? keep reading guys!
Osaka Castle
Yaps, siapa yang tidak ingin berkunjung ke kastil yang terkenal ini. Pagi-pagi sekali saya sudah tiba di JR Osakajokoen. jarak dari station ke kastil ini kurang lebih 1 km jalan kaki. Karena spot yang ikonik ada banyak orang yang datang kesini. Begitu tiba dari kejauhan kita sudah bisa melihat bangunan megah ini gengs.
Bangunan ini dikelilingi parit yang sangat besar, jangan lupa untuk berselfie ria di jembatan ya. Sebelum memasuki area kastil, saya tertarik untuk naik ke dinding tinggi yang menurut saya adalah pagar kastil. Walau sangat aman, ada baiknya yang fobia tinggi jangan mencoba duduk disini ya. Karena kalian akan merinding sendiri melihat kebawah parit besar dan nampak dalam menanti kalian hehe.
Kastil Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Menara utama kastil Osaka yang menjulang tinggi merupakan ikon kota Osaka. Kastil Osaka digunakan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana Osaka yang ada sekarang terdiri dari menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi oleh dua lapis parit, parit bagian dalam (Uchibori) dan parit bagian luar (Sotobori). Air yang digunakan untuk mengaliri parit istana diambil dari Sungai Yodo mengalir di sebelah utara Istana Osaka.
Kastil ini dibuka mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 05.00 sore. Nah, bagi yang tertarik untuk melihat isi atau bagian dalam kastil, kalian bisa masuk kedalam hingga bagian atas kastil. Biaya masuk sebesar 600 yen. Selain itu, kalian bisa mengelilingi parit besar tadi dengan perahu. yang pasti tidaklah gratis guys. Nah selain kastil, di areal taman terdapat building besar yang berisi macam-macam gift shop, tempat makan dan juga museum magic. Selain itu juga terdapat banyak taman yang dipenuhi bunga sakura. sayangnya saat itu belum bermekaran. Nah usai berkeliling saya kemudian memutuskan untuk kembali ke hostel dan pindah ke hostel lain di area tsutenkaku tower.

Tsutenkaku Tower
Tsutenkaku adalah menara observasi dengan tinggi sekitar 103 meter yang bisa juga disebut sebagai simbol Osaka. Saya pergi kesini bersama dengan Arnaud, ingatkan belgium traveler yang ngopi bareng di Tokyo? yes, dia datang ke Osaka hari itu.

Untuk masuk dan naik ke bagian atas tower, saya harus membayar tiket masuk sebesar 700 yen. Dengan harga tersebut, saya bisa melihat pemandangan kota Osaka dari sini.

Bagian atas tower ini tidak begitu luas gengs. Selain itu disediakan studio kecil bagi yang ingin berphoto disini.
Nah, saat turun dilantai bawah, sepanjang jalan menuju pintu keluar kita akan melewati museum poki. Museum ini memuat sejarah tentang poki-poki dan juga menampilkan berbagai kemasan poki dari tahun ketahun. Lalu kalian bisa membeli poki-poki dengan berbagai varian rasa di sini. wah menarik kan hehe.

Umeda Sky Building
Sebelumnnya saya sudah janjian dengan 2 malaysian girls, roomate saya waktu di Tokyo untuk mengunjungi Osaka castle bersama-sama. Namun cancel sebab mereka harus mengambil tiket osaka pass mereka terlebih dahulu. Well, kami akhirnya memutuskan untuk bertemu di Umeda Sky Building.
Umeda Sky Building adalah gedung dengan tinggi 173 meter di atas permukaan tanah yang terdiri dari 40 lantai. Gedung ini memiliki floating garden observatory di bagian atasnya. Untuk bisa menikmati view dari atas gedung, saya harus merogoh kocek lumayan mahal yakni 1500 yen perorang. Jika dirupiahkan kurang lebih Rp. 200.000.
Saat tiba di atas dek, cuaca yang dingin dan angin kencang cukup membuat saya membeku. Nah dari atas sini saya bisa melihat panorama Osaka dalam 360 derajat.
Sebenarnya apasih bedanya antara Tsutenkaku tower dan Umeda Sky Building ini? selain tinggi yang berbeda, di Umeda kita bisa menikmati view di atas dek terbuka. Sedangkan di Tsutenkaku tower, kita hanya bisa melihat pemandangan dibalik kaca.
Umeda Sky Building juga terpilih sebagai 20 arsitektur terbaik dunia oleh majalah TIMES lo gengs. Bentuknya yang unik menyerupai Arc de Triomphe (gapura kemenangan yang ada di Perancis)  begitu menarik perhatian.Tapi, spot yang paling menarik bagi saya adalah eskalator turun ini gengs. Nah eskalator ini juga menjadi incaran banyak orang. Untuk mengambil photo disini kalian harus hati-hati ya. Apalagi jika kondisi ramai, maka akan banyak kebocoran di sana-sini. 
Eskalator ini hanya menghubungkan beberapa lantai saja dan hanya ada pada saat kita akan turun. Oleh karena akses naik dan turun berbeda, jika ingin berphoto disini cukup repot jika gagal mengambil gambar. Kalian harus turun sampai ke level 1 untuk bisa naik lagi sampai level 40. So, make sure dulu eskalator sepi dan tidak ada orang, lalu persiapkan gaya terbaik kamu haha.

Dotonbori
Nah, selepas dari Umeda sky building saya kembali ke hotel untuk berisitirahat. Saya, Arnaud, ika dan Anna memutuskan untuk makan malam di salah satu restaurant halal di Osaka. Lalu melanjutkan explore area Dotonbori di malam hari.
Apasih Dotonbori ini? hmm jadi jika ke Osaka kalian bisa kesini untuk mengisi waktu kosong di malam hari. Dotonbori ini adalah kawasan pusat perbelanjaan dan juga restaurant di Osaka. Tempat ini begitu ramai di malam hari. Nah di Dotonbori ini suasana malam Osaka begitu menarik guys, banyak orang berburu ole-ole disini karena harganya murah.
Dotonbori street ini berada di area Namba dan juga dekat dengan pusat belanja Shinsaibasi. Hal yang paling khas dari Dotonbori adalah papan toko yang besar dan unik-unik guys. 

with malaysian sisteur

selfie with Arnaud




Gemerlap lampu neon menambah semarak suasana malam di Dotonbori, oh ya kalian juga bisa ikut naik cruise tour di sungai ini yah. Selain itu jajanan street food disini sangat menggoda lidah. Well, saya sangat rekomendasikan untuk datang kesini di malam hari ya guys.

Glico Man
Nah kalau ini benar-benar diluar dugaan saya. Saya pikir sebelumnya spot ini adalah building, atau patung. Tapi semua perkiraan saya terbantahkan ketika saya sampai di jembatan dengan latar belakang pelari yang mengangkat kedua tangannya.
Bukan gedung, bukan juga patung. Tapi Glico man ini adalah bilboard besar yang menampilkan logo dari Glico. Yaps ini seakan sudah menjadi ikon spot di Osaka. Sebenarnya ini adalah logo dari product Glico, sebuah product snack yang sangat populer dari Jepang. Begitu tiba, spot ini sudah ramai wisatawan yang berphoto ria di Glico running man ini. Nah spot ini masih berada di area Namba ya gengs jadi masih satu area di Dotonbori. Beranjak malam sayapun kembali ke hostel untuk beristirahat.

So guys itulah perjalanan saya selama explore Osaka seharian penuh. Alot of fun here that i will remember. Oh yah, setelah dari Osaka saya kembali lagi ke Tokyo. Masih ada 2 hari tersisa sebelum kembali pulang ke Indonesia. Thanks Japan, all i want is going back again to Japan and explore more cities. So guys thank you for reading. See you on my next Journey :)
 

No comments:

Post a Comment

Piknik di Lake Tinaroo