Monday, April 15, 2019

Japan (2) : Kyoto : menikmati pesona kejayaan Jepang dimasa lalu

Liburan ke Jepang tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Kyoto. Kyoto adalah kota yang terletak di Pulau Honshu, Jepang yang sangat populer. Kyoto dikenal menjadi pusat kebudayaan dan seni Jepang. Wisatawan dengan mudah akan menemukan kuil-kuil bersejarah, rumah-rumah tradisional, dan event tradisional di Kyoto. Kehidupan dan keindahan masa lalu yang masih  dipertahankan inlah yang membuat pesona Kyoto tidak terkalahkan. Berkunjung dan berkeliling di Kyoto membuat trip saya kali ini benar-benar berkesan. Saya selalu excited untuk mengunjungi berbagai tempat sebanyak yang saya bisa.  
Setelah meninggalkan Tokyo, saya menuju ke Osaka. Berdasarkan rekomendasi dari teman, saya memutuskan untuk stay di Osaka daripada stay di Kyoto. Hal ini dikarenakan lebih banyak penginapan murah di Osaka dan jarak antara 2 kota ini tidaklah jauh. Untuk menuju Kyoto dari Osaka bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Bahkan ada kereta cepat yang hanya membutukan waktu 15 menit saja dari Shin Osaka menuju Kyoto. Masih ingat saya membeli JRPass selama 7 hari. Nah ini dia kegunaan dari JRpass guys. Dengan JRPass saya bisa lebih hemat jika melakukan perjalanan antar kota. Karena JRPass ini sudah mengcover biaya perjalanan saya. 
Di Shin Osaka saya menginap di 9 Hours Shin Osaka Station. Capsule hotel yang terletak tepat di seberang station Shin Osaka.  Jadi saya tidak perlu repot berjalan jauh menuju ke station. Karena tiba sudah pukul 5 sore, hari itu saya memutuskan untuk beristirahat di hostel dan mulai menjelajah ke esokan harinya. Mau tau objek wisata apa yang saya kunjungi selama di Kyoto?
Day 1 (24 Maret 2019)
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, tepat pukul 09.00 pagi saya tiba di Kyoto station. Yaps ini adalah hari pertama saya menjelajah kota Kyoto. Sebelumnya saya sudah menyusun list tempat mana saja yang akan saya kunjungi. Berikut adalah tempat yang saya kunjungi di Kyoto.

Fushimi Inari Taisa
Dari stasiun Kyoto, saya melanjutkan perjalanan dengan Rute JR Nara line dengan tujuan Inari. Pagi itu saya akan menjelajah Fushimi Inari terlebih dahulu. Letak kuil persis di depan Station. Begitu keluar dari station kita akan dengan mudah menemukan gerbang orange besar. inilah gerbang dari kuil Fushimi Inari.
Fushimi Inari Taisha adalah kuil Shinto yang juga merupakan kuil utama dari sekitar 40.000 kuil Inari yang tersebar di seluruh Jepang. Fushimi Inari awalnya dibuat untuk didedikasikan pada para dewa beras dan sake  untuk meminta kemakmuran dalam bisnis. Dengan pemandangan gerbang kuil atau torii yang seakan tak berujung dan tersebar di gunung yang memiliki hutan lebat, kompleks kuil yang luas ini menjadikan kuil ini sebagai tempat yang paling mengesankan di Kyoto. Seluruh kompleks Fushimi Inari terdiri dari lima kuil, Tersebar di lereng Gunung Inari. Untuk menuju semua kuilnya kalian harus melewati jalur naik keatas sekitar 4km. Sanggupkan gengs?
Sebagai spot wisata yang paling populer, kuil ini seakan tidak pernah sepi pengunjung. Walau saya datang cukup pagi hari itu, nyatanya sudah banyak pengunjung yang sudah berada di sini. Nah sebenarnya apa sih yang membuat kuil ini ramai pengunjung dan selalu masuk dalam list must visited di Kyoto?

Well guys, yang membuat kuil ini terkenal adalah ribuan gerbang dewa yang dibangun di jalan setapak menuju kuil. Spot ini dibangun dari ribuan bambu yang di cat orange sehingga menjadi salah satu spot instagramable. Bamboo orange cantik ini terdiri dari dua lorong. Mulailah menjelajah dari sebelah kanan lalu keluar dari sebelah kiri. Nah, tips dari teman saya, agar bisa mendapatkan photo yang instagramable, alias no bocor-bocor kalian masuk dari gerbang sebelah kiri. Karena saya sendirian, jadi saya meminta bantuan dari traveler lain. So, jangan lupa mampir kesini ya gengs.

Kiyomizudera
Objek wisata Kyoto selanjutnya yang saya kunjungi adalah Kiyomizudera, merupakan kuil bersejarah yang dibangun pada tahun 778. Kuil Kiyomizu-dera yang juga berarti kuil air murni (the temple of clean water), merupakan sebuah kuil megah yang terletak di daerah pegunungan Otowa. Kuil ini menjadi salah satu warisan budaya Jepang dalam ilmu arsitektur dan bangunan. Bangunan utamanya dibangun dilereng gunung dengan 139 pilar tanpa pasak, metode ini sering disebut "kakezukuri". Nah kuil ini juga  merupakan warisan budaya dunia UNESCOloh guys.
Setelah melewati gerbang tepat sebelum naik ketangga dimana pagoda tinggi orange menjulang, terdapat patung naga yang sangat menarik. Patung tersebut juga tak luput dari jepretan kamera para pengunjung.
Di kuil inilah saya bertemu dan kenalan dengan Andrea, traveler dari Italy. Sama-sama solo traveler, kami memutuskan untuk menjelajah kuil ini bersama-sama. Awalnya saya mengincar untuk berphoto dibawah pagoda yang tidak jauh dari pintu gerbang. Nah di saat itulah saya meminta tolong kepada Andrea yang kebetulan berdiri tidak jauh dari pagoda. Setelahnya kami mencoba untuk melihat isi kedalam kuil, namun salah antrian. Yang ada malah kami mencoba hal baru yang tidak pernah saya coba sebelumnya. Yah, kami menuruni tangga dan berjalan didalam kegelapan tanpa ada sinar sedikitpun. Nah saat ditengah-tengah terdapat batu atau bulatan besar dimana ada sinar cahaya dari atas yang hanya menerangi batu tersebut. Pengalaman yang begitu menarik bagaimana berjalan meraba-raba kedinding didalam kegelapan. Nah, untuk mencoba tour in the dark ini saya membayar 100 yen.
Spot yang selalu menjadi tempat favorite pelancong untuk berphoto di kuil Kiyomizudera. Tak heran, tempat ini selalu dikerubuti pengunjung yang ingin berphoto termasuk saya haha.
Berada di kaki gunung Inari, yang menjadi salah satu daya tarik dari Kuil Kiyomizureda adalah panggung kayu Jigokudome. Dari panggung kayu ini saya bisa menikmati pemandangan kota Kyoto yang indah dari ketinggian. Namun sayang saat tiba, kondisi bangunan sedang dalam masa perbaikan. Oh ya gengs, menurut informasi, kuil ini sudah 10 kali di pugar, hal tersebut diakibatkan oleh kebakaran dan juga gempa yang kerap melanda Jepang.
View kota Kyoto ini bisa kalian nikmati dari panggung Jigokudome. Dari panggung tadi saya juga melihat ada pagoda orange di kejauhan. Usai mengitari aula di dalam panggung, saya bersama Andrea menyusuri jalan yang menuju pagoda kecil tersebut. Untuk menuju pagoda tersebut saya dan Andrea harus berjalan cukup jauh turun dari panggung tadi gengs.
well, ini dia pagoda yang menarik perhatian saya dari kejauhan. Karena terletak agak jauh dan akses lumayan menanjak, tempat ini terbilang sepi pengunjung. Im so lucky then buat ambil photo sebanyak mungkin.  So, again saya sangat rekomendasikan kalian untuk berkunjung ke sini jika liburan ke Kyoto.

Kodaiji Zen Temple
Kuil Kodaiji adalah kuil yang kami datangi berikutnya bersama Andrea. Lokasi kuil ini terletak tidak jauh dari Kiyomizudera. Kuil ini adalah salah satu kuil yang memiliki taman yang indah di Kyoto. Kuil yang terletak di Higashiyama dibangun oleh Nene untuk mengenang suaminya, Toyotomi Hideyoshi, sang samurai dan tokoh bersejarah yang menyatukan Jepang. Pembangunan kuil ini juga didukung oleh dana dari Tokugawa Leyasu, pengganti Hideyoshi. Kuil ini adalah sebuah kuil Buddha dari sekte Rinzai cabang Kennin-ji. Kuil ini buka dari pukul 09.00-17.00 sedangkan untuk biaya masuk, kami dikenai biaya 600 yen perorang. ga gratis gengs hehe.
Hideyoshi dan Nene dimakamkan di O-tamaya, di sini pengunjung dapat melihat patung mereka yang sedang duduk. Shumidan yang ada di dalam makam ini dihiasi dengan bubuk emas dan perak sebagai bagian dari kerajinan kayu pernis Kodai-ji Makie yang terkenal dari kuil Kodai-ji. Nah didalam bangunan ini kita tidak boleh mengambil photo ya gengs.
Kuil Kodaiji terkenal memiliki beberapa taman yang indah dan asri yang harapannya melambangkan perdamaian dunia. Ada taman Garyuchi di bagian barat kuil dibangun oleh Kobori Enshu merupakan taman  dengan kolam yang membentang dari barat ke timur.
Nah pohon sakura satu ini kami temukan didepan hojo, yakni sebuah bangunan berupa rumah. Saat memasuki hojo, kita harus melepas sepatu dan ada petugas yang memberikan kantung plastik untuk menaruh sepatu kita. Taman ini sangat unik, sebab di lapangan terdapat batu-batu kecil yang ditata sedemikian rupa tepat di bawah pohon sakura.
Setelah berkeliling dan menyusuri area kuil, saat pulang kita akan melewati jalanan yang menurun yang kiri - kanannya ditanami oleh bambu. Namun bambu disini sudah banyak yang ditebang sehingga tidak selebat di bamboo Arashiyama. Tapi ga ada salahnya buat berphoto disini guys.

Menikmati Kopi di Kyoto
Usai mengunjungi Kodaiji temple, aku kembali ke pusat kota Kyoto bersama Andrea. Kami memutuskan  untuk berpisah karena dia akan pergi ke Fushimi Inari yang sudah saya datangi tadi pagi. Sedangkan saya berniat untuk menuju ke Kinkakuji temple. Namun terpaksa harus saya batalkan karena waktunya sudah tidak cukup, untuk menuju kesana menghabiskan waktu 1 jam dengan bus, sedangkan kuil tutup pukul lima sore. So, saya memutuskan untuk mencoba mencari coffee shop di Kyoto.
Setelah mencari di google maps, yang terdekat dan mendapat ulasan bagus adalah drip&drop coffee suply yang terletak kurang lebih 500 m dari lokasi saya. Well, begitu sampai tempatnya sangat kecil dan memiliki dua meja stand didepan kafe. Walau kecil tempat ini tampaknya selalu didatangi pembeli. Sore itu saya memesan segelas Caffee latte. Well, rasanya jangan ditanya lagi guys, jujur saja kopi dijepang benar-benar pas di lidah. Perpaduan kopi dan susu sedikit menghangatkan badan yang mulai membeku karena suhu yang dingin. Usai menikmati kopi saya pun berjalan kaki mencari bus station yang menuju ke Kyoto station. Yah, saya harus pulang kembali ke Osaka untuk beristirahat.

Day 2
Hari ini saya bangun lebih pagi dari hari sebelumnya, saya sudah  menjadwalkan untuk datang di pagi hari ke spot incaran saya. Jika di hari pertama saya menjelajah dari Highasiyama, maka di hari kedua saya akan lebih banyak menghabiskan waktu di Arashiyama. Arashiyama sendiri berarti pegunungan sebelah barat merupakan salah satu destinasi utama yang ada di Kyoto yang terkenal dengan keindahan wisata alamnya. Sehari sebelumnya saya dan Andrea sepakat untuk mendatangi hutan bambu bersama-sama.Tapi nampaknya pagi itu dia belum bangun guys. Mau tahu kemana saja spot yang saya kunjungi di hari kedua saya di Kyoto? keep reading guys :)

Bamboo Arashiyama
Begitu tiba di Kyoto Station saya segera berpindah platform yakni San-In line. Kereta ini membawa saya sampai di station Saga-Arashiyama. Dari station ini, saya kembali berjalan kurang lebih 1 km untuk sampai di hutan bambu yang paling hits di Kyoto ini guys. Saat itu pukul 9 pagi saya sudah sampai di spot ini sembari mengirim chat kepada Andrea. But, dia baru bangun dan belum bersiap-siap haha. Alhasil saya menjelajah sendiri kawasan hutan bamboo yang luas ini. Tempat ini free entrance ya gengs. Tempat ini memang lumayan jauh dari station, tapi tenang aja ada banyak petunjuk jalan mengarah kesini.
Begitu tiba, saya disambut oleh ratusan pohon bambu yang telah tertata sangat rapi. Ditengah-tengah pohon bambu terdapat jalan setapak khusus bagi pengunjung untuk menikmati keindahan hutan ini. Hutan bambu ini sangat terkenal sebagai salah satu tempat photo yang instagramable. Jadi sangat susah untuk mencari spot photo yang sepi. Make sure datanglah di pagi hari, karena hutan bambu ini masih lumayan sepi pengunjung saat pagi hari. Untuk menjelajah hutan bambu ini gratis dan tidak dipungut biaya.  Usai menyusuri hutan, ada sebuah persimpangan yang disalah satu sisinya berdiri sebuah kuil kecil.
Suasana hutan bambu semakin beranjak siang akan semakin ramai pengunjung. Tempat ini seolah tidak pernah sepi saja. Disini juga tersedia sewa becak yang ditarik oleh orang loh. Jadi kalau capek kalian boleh mencoba jasa satu ini. Oh ya tempat ini juga ramai orang yang melakukan photo Prewedding gengs. So ngana jangan baper yah hahaha.

 Setelah melewati hutan bambu, saya melanjutkan perjalanan ke arah sebelah kiri mengikuti jalan setapak. Ternyata hutan ini sangat luas dan bukan hanya ditumbuhi oleh pohon bambu gengs. Jadilah saya berkeliling menikmati taman yang gundul karena sakura yang belum bermekaran.
 
Nah usai mengitari taman tadi saya menemukan tempat peristirahatan di tepi tebing yang memiliki view ini guys. Taman ini jujur sangat luas untuk dikelilingi. Usai beristirahat dan menghabiskan onigiri yang saya beli di sevel, akhirnya saya kembali ke hutan bambu dan keluar dari rute yang berbeda.

Jembatan Togetsu
Selain bamboo groove, Arashiyama juga memiliki jembatannya yang terkenal itu, yaitu Togetsu-kyo. Jembatan yang membantu para pengunjung untuk menyeberangi sungai Hozugawa di kaki gunung Arashiyama. Pemandangan sekitar jembatan sangat indah. Pengunjung bahkan bisa menyewa boat untuk mengelilingi sungai.
Jembatan Togetsu memiliki panjang 250 meter yang menghubungkan sisi lain dari kota Arashiyama. Jembatan ini sudah menjadi ikon kota Arashiyama selama 400 tahun. Jembatan ini pun selalu ramai orang berlalu lalang. Oh ya kota ini cukup luas dan saya mengelilinginya dengan berjalan kaki. Suasana yang sejuk dan hawa dingin ternyata ampuh mengusir rasa lelah.
Nah, usai menyebrangi jembatan ini saya membeli takoyaki. Saat mengantri inilah saya mengobrol dengan penduduk local yang ternyata pernah tinggal di Indonesia 30 tahun lalu. Mr. Hara begitu ia memperkenalkan diri, bercerita banyak dengan bahasa Indonesia yang masih sangat lancar. Saya begitu menikmati percakapan dengan beliau sebelum meninggalkan Arashiyama.

% Arabica Arashiyama
Usai mengunjungi hutan bambu, saya kemudian berkeliling mengeksplore hingga ke hulu sungai. Kali ini yang menjadi tujuan saya adalah menikmati kopi di pinggiran sungai Hozugawa. Coffee shop satu ini memang menjadi incaran banyak turis karena sudah terkenal akan kenikmatannya. Sayapun membuktikan sendiri bagaimana orang-orang rela antri panjang untuk menikmati segelas kopi di % Arabica.
Coffee shop ini terletak persis di tepi sungai, jadi setelah mengantri lebih dari setengah jam akhirnya sayapun bisa meminum coffee latte panas yang saya pesan. Segelas coffee latte yang sangat enak ini seharga 450 yen guys. Minum kopi di tepi sungai dengan view pegunungan ini jelas memberikan sensasi yang berbeda. ahh take me back again to Arashiyama please :)

Kimono Forest
Nah spot satu ini saya temukan saat dalam perjalanan pulang menuju kembali ke stasiun. Kimono forest ini bukanlah hutan yang dipenuhi kimono ya gengs. Kimono forest adalah hiasan kimono yang terpasang di tiang-tiang yang jumlahnya sampai 600 buah. Wow cukup banyak juga yah.
Warna-warna cerah dan cantik dari kimono-kimono inilah yang menarik perhatian para wisatawan. Saya pun menghampiri pengunjung lainnya untuk berphoto di spot ini. Speak up gengs! jangan malu untuk meminta tolong, lalu tawarkan juga hal serupa pada mereka apakah mereka mau diambilkan photo.
Tak jauh dari titik awal Kimono forest saya menemukan lucky ponds yakni kolam keberuntungan. Believe it or not menurut keterangan yang saya baca, kita bisa melempar koin dan mengucapkan harapan didekat kolam kecil ini guys.

Nijo Castle
Tujuan wisata saya di Kyoto selanjutnya ini memiliki nilai sejarah penting bagi Bangsa Jepang. Kastil Nijo yang merupakan hirajiro atau kastil dataran atau kastil yang dibangun di dataran. Dibangun pada 1603 dengan luas total sekitar 275.000 persegi, dimana sekitar 8000 meter persegi adalah bangunan. Kastil Nijo menjadi saksi bisu sebagai lokasi terjadinya “restorasi pemerintahan imperial” yang berdampak besar dalam perubahan sejarah Jepang.
Gerbang Nijo Castle
Nijo-jo, merupakan sebuah kastil yang menjadi kediaman resmi shogun saat berkunjung ke Kyoto. Pada masa itu, pengaruh shogun jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh Kaisar, dan Kaisar hanya berperan sebagai simbol saja. Shogun Tokugawa Ieyasu yang merupakan pendiri era keshogunan dan menjadi shogun pertama kemudian memusatkan pemerintahan di Edo (saat ini menjadi Tokyo). Karena menyimpan banyak sejarah maka kastil ini masuk dalam bangunan UNESCO World Heritage Site pada tahun 1994.
Bangunan utama atau disebut Honmaru dan bangunan pendukung istana dipisahkan oleh jalanan setapak dan tumbuhan-tumbuhan. Untuk masuk kedalam Nijo castle ini dikenai biaya 600 yen, kerennya spot wisata di jepang rata-rata sudah menyediakan self service counter. Hal ini selain memudahkan pengunjung juga menghindari adanya antrian panjang. Keren kan guys?
Didalam Nijo Castle selain bangunan juga terdapat kolam dan taman yang cantik menghiasi sudut lain dari kastil ini guys. Jadi kalian tidak akan bosan berkeliling melihat bangunan bersejarah yang luas ini.

Kyoto Imperial Palace
Kyoto Imperial Palace, ini juga biasa dikenal sebagai Gosho dalam bahasa Jepang. Istana ini adalah kompleks luas yang dikelilingi dinding tinggi yang berada di tengah-tengah Kyoto Imperial Palace Park. Bangunan ini dulunya merupakan tempat tinggal kaisar jepang, meskipun sekarang tidak dipergunakan lagi sebagai tempat tinggal resmi.
Istana kekaisaran yang ada disini aslinya dibangun pada tahun 794 dan kemudian digantikan berkali-kali setelah beberapa kali hancur karena kebakaran. Bangunan kekaisaran yang sekarang dibangun di tempat yang berbeda dan lebih kecil daripada yang asli, dibangun pada tahun 1855. Meskipun tidak digunakan sebagai tempat tinggal, penobatan dari kaisar baru dan upacara kenegaraan lainnya masih diadakan di sini.
Kawasan ini sangat luas guys jadi saya mengikuti saja jalan setapak usai dari bangunan utama. Disepanjang jalan banyak ditanami Pohon Sakura yang mulai bermekaran. Tapi yang paling menarik perhatian saya adalah pohon sakura yang menjuntai kebawah ini guys. Bunga ini dikelilingi pagar, jadi pengunjung tidak bisa mendekat ke pohon.Oh yah masuk kesini gratis ya free entrance jadi tidak pelru was-was bayar. Banyak spot wisata di Jepang yang gratis guys.

Well, itu dia spot yang saya kunjungi selama 2 hari di Kyoto. Thank you for reading. See you on my next journey :)



No comments:

Post a Comment

Piknik di Lake Tinaroo