Cairns, Pernah dengar nama kota ini? Cairns adalah kota dimana saya menghabiskan 6 bulan terakhir saya di Australia. Cairns merupakan sebuah kota yang letaknya di bagian
timur laut Australia tepatnya di negara bagian Queensland. Kota ini didirikan
pada tahun 1876 berasal dari nama William Wellington Cairns. Kota ini terletak 1.701 km dari Brisbane dan 2.420 km dari Sydney. Cairns memiliki dua musim,
yaitu musim hujan dan musim kering kurang lebih sama seperti Indonesia.Thats why i loved here, karena suhu dan cuaca adalah pertimbangan yang paling utama bagi saya. Saya bukan tipe orang yang kuat dengan suhu dingin ketika winter season datang.
Nah, walaupun kota ini kecil, ternyata ada banyak hal yang bisa kalian lakukan disini. Cek yuk apa saja kegiatan yang saya lakukan ketika libur di sini.Tuesday, April 30, 2019
Sunday, April 28, 2019
Thursday, April 25, 2019
Australia (2) : The Real Adventure in NSW!
Hey im back again, as ive promised before guys saya kembali lagi masih dengan seputaran spot di sekitar NSW area. Tapi kali ini ada yang berbeda, but dont worry kebanyakan destination yang saya tuju semua menawarkan free entrance. Yang berbeda disini ialah kali ini banyak long walking terus akses kesana menghabiskan waktu bahkan 4 jam perjalanan dari Sydney. Awalnya saya sudah buat draft untuk di post satu-satu. Namun kadang rasa malas akhirnya saya lebih menyukai membuat konten rangkuman. Nah penasaran spot apa aja yang saya rekomendasikan dan saya kunjungi kali ini. Keep on reading guys :) Beneran Adventure deh kali ini.
Morisset Park
Salah satu wish list saya jika berkesempatan mengunjungi Australia adalah bertemu dan berphoto dengan Kanguru. Nah setelah sebulan tinggal di Sydney, saya banyak mendengar rekomendasi untuk datang ke Morisset park untuk melihat dan bahkan memberi makan Kanguru dan itu semua GRATIS!
Tuesday, April 23, 2019
Australia (1) : hidden games in New South Wales
Harbour Bridge |
Saturday, April 20, 2019
Japan (4) : Trip to Mt Fuji
source : google |
Setelah menjelajah Osaka, akhirnya saya kembali lagi ke Tokyo. Kali ini yang menjadi tujuan terakhir saya adalah Gunung Fuji. Dalam bahasa Jepang disebut dengan Fuji-san. Bicara tentang gunung satu ini kita pasti akan langsung ingat tentang Jepang. Yaps, for that reason akhirnya saya putuskan datang kesini untuk melihat langsung keindahan gunung fuji. Disini juga saya mendapatkan pengalaman yang cukup unik yakni Nyasar. haha kok bisa? bisalah wkkwk. i believe this is a curse for me. Setiap ngetrip pasti selalu saja ada dimana saya menghabiskan waktu extra karena nyasar. So seperti apa pengalaman saya selama di gunung Fuji? keep reading guys.
Thursday, April 18, 2019
Japan (3) : a day in Osaka
Nah usai mengeksplore Kyoto, akhirnya di hari ke empat saya akhirnya menjelajah kota Osaka seharian penuh.Osaka adalah kota ketiga yang saya kunjungi selama di Jepang. Kota Osaka adalah sebuah kota di wilayah Kansai, Jepang. Selain sebagai ibu kota Prefektur Osaka, Osaka juga merupakan kota berpenduduk terbesar nomor tiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama. Kota ini terletak di pulau Honshu, di Teluk Osaka. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe jadi saya memilih Osaka sebagai tempat stay memang cukup beralasan karena letaknya yang sangat strategis.
Ada banyak tempat wisata di Osaka yang menarik bagi para wisatawan sehingga tak lengkap rasanya jika tidak pergi ke Osaka saat berliburan ke jepang. Tempat yang menjadi incaran para turis yang terkenal di Antaranya Universal Studio Japan (USJ), Osaka Castle, eksplore Dotonbori area, berbelanja di Shinsaibasi atau mencoba masuk di museum poki di Tsutenkaku tower. Nah, mau tau spot apa aja yang saya kunjungi? keep reading guys!
Monday, April 15, 2019
Japan (2) : Kyoto : menikmati pesona kejayaan Jepang dimasa lalu
Liburan ke Jepang tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Kyoto. Kyoto adalah kota yang terletak di Pulau Honshu, Jepang yang sangat populer. Kyoto dikenal menjadi pusat kebudayaan dan seni
Jepang. Wisatawan dengan mudah akan menemukan kuil-kuil bersejarah,
rumah-rumah tradisional, dan event tradisional di Kyoto. Kehidupan dan keindahan masa lalu yang masih dipertahankan inlah yang membuat pesona Kyoto tidak terkalahkan. Berkunjung dan berkeliling di Kyoto membuat trip saya kali ini benar-benar berkesan. Saya selalu excited untuk mengunjungi berbagai tempat sebanyak yang saya bisa.
Setelah meninggalkan Tokyo, saya menuju ke Osaka. Berdasarkan rekomendasi dari teman, saya memutuskan untuk stay di Osaka daripada stay di Kyoto. Hal ini dikarenakan lebih banyak penginapan murah di Osaka dan jarak antara 2 kota ini tidaklah jauh. Untuk menuju Kyoto dari Osaka bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Bahkan ada kereta cepat yang hanya membutukan waktu 15 menit saja dari Shin Osaka menuju Kyoto. Masih ingat saya membeli JRPass selama 7 hari. Nah ini dia kegunaan dari JRpass guys. Dengan JRPass saya bisa lebih hemat jika melakukan perjalanan antar kota. Karena JRPass ini sudah mengcover biaya perjalanan saya.
Di Shin Osaka saya menginap di 9 Hours Shin Osaka Station. Capsule hotel yang terletak tepat di seberang station Shin Osaka. Jadi saya tidak perlu repot berjalan jauh menuju ke station. Karena tiba sudah pukul 5 sore, hari itu saya memutuskan untuk beristirahat di hostel dan mulai menjelajah ke esokan harinya. Mau tau objek wisata apa yang saya kunjungi selama di Kyoto?
Friday, April 12, 2019
Japan (1) : Exploring Tokyo side to side
Hari itu 19 Maret 2019, hari yang dinanti-nanti pun tiba. Hari dimana saya akan pergi ke negara yang sudah menjadi impian saya sedari kecil yakni Jepang. Saya
terbang menggunakan maskapai Japan Airlines (JAL) dengan total
perjalanan sekitar 7 jam dari Soekarno-Hatta mendarat di Narita Airport.Tiket ini sudah saya beli jauh-jauh hari sebelumnya, tepat di awal desember 2018 saat itu lagi gencar promo tiket murah disalah satu platform penjualan tiket online. Harga tiket PP yang saya beli untuk return adalah seharga Rp. 3.979.000 lumayan murah untuk pesawat sekelas Japan Airlines.
Saya
tiba di Bandara Internasional Narita pukul 16.00 waktu setempat.
Setelah selesai pemeriksaan imigrasi, saya langsung menuju ke kantor JR Pass untuk membeli paket selama 7 hari. Harga JRPass yang saya bayar seharga 33.000Yen. Setelah itu saya dan teman (Siemef) menuju ke stasiun
kereta untuk naik kereta Keisei Skyliner yang menuju pusat kota Tokyo. Oh ya untuk kereta, berhubung saya tidak memiliki kartu Pasmo atau Suica, saya membayar lagi sejumlah 1240 Yen. Fyi, dari bandara Narita untuk menuju Tokyo ada beberapa alternatif transportasi yang bisa kalian gunakan yakni :
- JR Narita Express (N'EX) kurang lebih 1 jam perjalanan
- Keisei Skyliner perjalanan berdurasi sekitar 41- 58 menit tergantung station mana yang dituju.
- Tokyo Shuttle
- Airport Limousine
- Airport Taxi
Tuesday, April 9, 2019
Surga di Labuan Bajo "Sebuah rasa yang tak tuntas"
Komodo di Pulau Rinca |
Labuan Bajo, Siapa sih yang tidak tahu dengan destinasi yang hits satu ini. Kata pertama yang terlintas di kepala apalagi kalau bukan Komodo. Yeah, finally i did it gengs. Ini adalah bucket list yang sudah lama ku idam-idamkan. Nama Labuan Bajo memiliki arti tempat berlabuh yang diambil dari kata
Labuan dan Suku Bajo yang diambil dari kata Bajo. Suku Bajo sendiri
sebenarnya merupakan suku yang berasal dari Sulawesi yang bermukim di
pesisir barat Flores, Nusa Tenggara Timur. Namun sekarang mereka hidup berdampingan dengan warga asli Flores. Saat ini, wilayah tersebut sudah dikembangkan
menjadi Kota Labuan Bajo.
Kurang lebih 1jam perjalanan dari Lombok ke Labuan Bajo, pesawat mendarat mulus di bandara komodo. Aku dan Filipe sangat excited untuk segera menjelajah keindahan pulau ini. Tak lama setelah menunggu bagasi, kami segera keluar dan disambut oleh taksi lokal. Rata-rata mereka menawarkan jasa Rp.50.000 untuk ke kota. Nah, disini kalian harus tawar lagi guys, karena sebenarnya jarak kota dan bandaranya sangat dekat. Filipe menyerahkan urusan tawar menawar kepadaku. So dengan pede aku menawar Rp.40.000 yang tentu saja langsung disetujui oleh driver. Aku yang cukup heran melirik ke Filipe yang nampaknya Oke-oke saja.
Tau kenapa gengs? jarak bandara ke hotel ternyata sangat dekat. Bahkan roomate baru kita ternyata memilih berjalan kaki ke Kota karena saking dekatnya haha. Yah kita pikir tidak apa-apalah. Disini kami menginap di The Palm Komodo kamar bunk bed seharga Rp.170.000/malam sudah include sarapan ya gengs.
Saturday, April 6, 2019
Explore Lombok di Musim Hujan, Jangan deh
Lombok adalah salah satu tempat yang masuk dalam bucket list saya sedari dulu. Mendengar kata Lombok pasti identik sekali dengan Gunung Rinjani, tapi saya tidak mampir kesana kok. Sedih ya, tidak juga karena memang akses pendakian saat saya sampai masih di tutup. Kali ini saya memiliki kesempatan untuk mengeksplore spot ini melanjutkan road trip dadakan dan serba unplan. Prinsip nanggung karena sudah dekat, berhasil membuat saya khilaf melanjutkan road trip seorang diri menjejalah sebagian dari Indonesia Timur. So, ini adalah spot-spot yang saya kunjungi selama di Lombok kurang lebih satu minggu lamanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Malaysia, siap sih yang tidak tahu negara tetangga satu ini. Bagi banyak backpacker, Malaysia mungkin adalah negara pertama yang mereka ...
-
Bali, siapa sih yang tidak tahu dengan destinasi wisata yang sudah mendunia ini. Bahkan kepopuleran pulau ini mengalahkan Indonesia, keb...