Legenda Coban Rondo
Sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Batu, tidak ada salahnya kalo kamu mampir ke Kawasan wisata Coban Rondo. Lokasi dan akses yang mudah membuatku memutuskan untuk ke sini setelah menghabiskan waktu di Omah Kayu. Fyi, Coban itu artinya air terjun dan Rondo adalah Janda, jadi Coban Rondo sama artinya dengan Air Terjun Janda. Air Terjun ini terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Air terjun Coban Rondo memiliki tinggi 84 M dan berada di ketinggian 1.135Mdpl, airnya berasal dari sumber Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi.
Menurut legenda, air terjun ini berasal dari kisah sepasang pengantin baru yakni, Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro. Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung untuk kerumah mertuanya di Gn Anjasmoro namun ditentang oleh Orang Tuanya. Menurut tradisi Jawa kuno, dilarang meninggalkan rumah atau bepergian jauh sebelum mencapai Selapan atau hari pernikahan ke-36 karena akan membawa kesialan. Namun pasangan ini tetap memutuskan pergike Gunung Anjasmoro. Dalam perjalanan mereka berjumpa dengan Joko Lelono, yang ternyata jatuh cinta pandangan pertama pada Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati diminta untuk bersembunyi dibalik air terjun menunggu suaminya. Kemudian terjadilah pertempuran antara Raden Baron Kusuma dan Joko Lelono memperebutkan sang Dewi yang tragisnya menewaskan keduanya. Akhirnya tinggalah sang Dewi yang menjanda dan meratapi kematian suaminya dibalik air terjun. (Sumber : http://cobanrondo.co.id/index.php/portfolio-category/legenda)
Berapa sih biaya masuk kesini
Biaya masuk kesini berbeda-beda berdasarkan kapan kamu kesini. Untuk Weekdays atau hari kerja kamu cukup merogoh kocek Rp. 15.000 perorang dan Weekend Rp. 18.000 perorang.. eits itu untuk wisatawan domestik loh. Kalo buat turis a.ka bule dan pakle hhaa Rp. 25.000 dan Rp.30.000 untuk weekdays dan Weekend. Lumayan Murahkan hehe
Kebetulan aku dan temanku tiba di parkiran sebelum rintik turun. Oya ternyata, lokasi air terjunnya jauh di ujung kawasan wisata guys. Kamu mesti paham betul kawasann ya dan harus baca peta ya. Lokasi kawasan ini sangat luas tapi ga bakalan nyasar kok. Dari pintu gerbang menuju ke lokasi air terjun ini cukup jauh dan ga mungkin untuk disusurin dengan berjalan kaki haha. berat yah perjuangan Dewi Anjarwati buat bersembunyi. Usai memarkirkan motor, aku langsung disambut oleh sederet warung yang menjual pernak pernik dan makanan khas daerah Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi warung terdapat gerbang dengan 2 patung yang bertuliskan Coban Rondo. Ternyata lagi-lagi aku harus berjalan cukup jauh menuju ke air terjun sementara rintik mulai turun. Suasana hari itu cukup romantis jika di nikmati berdua bersama pujaan hati haha, gimana nggak, rintik hujan dan pepohonan rindang serta taman dengan konsep alam. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. But apalah daya hayati inihh haha. Taraaaa tiba juga di Air terjun janda ini hehe.
Karena rintik yang tak kunjung berhenti tetap aja di nekatin berphoto di Coban Rondo. Ternyata cukup banyak orang yang datang kesini. Usai menikmati pemandangan coban rondo, aku kembali menuju parkiran. Namun rintik membuat kami terpaksa menunggu di balai-balai.
Salah satu bunga yang di tanam di kawasan ini menambah keindahan Coban Rondo. Jangan di petik ya guys. Kita jaga alam kita mulai dari diri sendiri.
Ngapain aja ke Coban Rondo
Karena ini adalah kawasan wisata pastinya banyak hal yang bisa kamu lakukan disini. Dalam perjalanan menuju air terjun aku sempat melihat plang kawasan perkemahan yang artinya selain piknik, kamu bisa berkemah disini hehe. Selain berkemah ternyata ada banyak hal yang bisa kamu lakukan seperti Out Bond, Rafting, Canoying, War Game, Berkuda, bersepeda gunung dan bermain di labirinnya. Sangat menarik bukan. Coban Rondo sendiri terdiri dari beberapa lokasi yakni lokasi tanaman organik dan tanaman hias, Labirin, kawasan berkemah, dan air terjun. Nah, setelah tadi selesai ke air terjun rencananya aku dan temanku mau bermain labirin tapi niatnya terpaksa diurungkan karena kami menemukan kafe yang unik di didekat labirin. Konsepnya benar-benar unik, ga kebayangkan ada kafe didalam hutan hehe. This is DANCOK namanya cukup agak gemana getooh haha. Mengapa menarik,,, yuk lihat dulu tempatnya hehe
Sebenarnya Dancok ini adalah tempat perhentian bagi pengendara Mobil Jeep. Untuk masuk kesini cukup bayar Rp.2.500 per orang yah. Ga gratis emang, tapi kamu juga ga wajib pesan makanan karena disini juga banyak lokasi atau spot yang instagramable. Gimana tertarik kesini hehhe. Sebenarnya ada beberapa spot atau lokasi wisata yang lain, tapi arahnya berlawanan dan akan menghabiskan waktu jika kami kesana. Karena jalur masuk dan keluar kawasan ini berbeda walau nantinya akan keluar lewat pintu yang sama. Spot tersebut seharusnya bisa kami singgahi sebelum ke air terjun, ya berhubung rintik dan kami sendiri ga mengira ini kawasan wisata yang memiliki spot-spot tersendiri.
Setelah dari Dancok aku ga mampir kemana-mana lagi dan memutuskan untuk kembali ke Batu untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan menuju Spot wisata Batu lainnya
No comments:
Post a Comment