Wednesday, December 26, 2018

Noosa : Enjoying nature in a quiet places

Mt Tinbeerwah lookout
Sore itu sekitar jam 4 sore bus greyhound sudah sampai di Sunshine beach rd  platform 2 stop C. Perjalanan memakan waktu 3,5 jam dari Hervey Bay ke Noosa head. Yah ini adalah next stop berikutnya yang akan kujelajah untuk 3 hari kedepan. Pernah dengar nama ini? Well jika kamu adalah seorang surfer maka ini adalah surga bagi kamu. yaps kawasan ini dikenal sebagai salah satu surganya bagi para surfer  di Australia. Noosa head ini merupakan bagian dari distrik Sunshine Coast yang terletak di Queensland Australia. Mengapa saya memutuskan Noosa masuk kedalam spot East coast saya? let see the reason why hehe
Noosa heads adalah favourite place di East coast trip bagi kebanyakan backpacker.  Lokasinya tidak begitu jauh kurang lebih 136 km sebelah utara Brisbane ibukota negara bagian Queensland. Noosa head memiliki berbagai keindahan alam yang menurut saya paling komplit diantara kota-kota yang masuk dalam road trip saya. Kawasan ini  menawarkan banyak hal dimulai dari pantai- pantai yang  cantik, jika bosan dengan pantai disini juga terdapat beberapa pegunungan yang tak kalah bagusnya, lalu terdapat juga  tempat wisata belanja dan juga spot asik untuk menikmati sore di kafe-kafe disepanjang Hasting street yang tak jauh dari pantai.


Dari platform saya segera mencari hostel saya yang lumayan jauh kurang lebih 750 m dari bus stop tadi. Begitu sampai dihostel Nomads Noosa Backpackers saya segera check in. Sesuai plan saya akan stay di Noosa kurang lebih 3 hari 2 malam. Seperti biasa saya belum memiliki fix itinenary akan kemana saja selama disini. Selesai menaruh koper dan ransel di kamar, saya  pergi keluar melihat-lihat kondisi hostel. Hostel ini nampaknya tak pernah sepi pengunjung, disetiap sudut ada banyak backpacker yang sedang santai mengobrol. Saya berkeliling untuk mencari lokasi dapur dan juga laundry area. Ternyata lokasinya tidak begitu jauh dari kamar, hanya perlu lurus saja dari kolam, melewati deretan bangku dan meja makan diarea outdoor, lokasi kitchen dan laundry persis di ujung jalan.
source : booking.com
Nomads Noosa Backpackers
Menyusuri Main Beach dan Hasting St
Pukul 4.45 saya sudah berjalan menuju ke Main beach, Pantai terdekat yang bisa saya kunjungi sore ini. Berdasarkan maps, jarak dari hostel menuju pantai tidak begitu jauh yakni 1.3km atau kurang lebih 18 menit jalan kaki. Sebelum tiba dipantai, kita akan melewati Hasting st  jalan yang menjadi pusat dari Noosa heads. Sore itu nampak lalu lalang yang cukup padat dijantung Noosa head, sepanjang jalan terdapat banyak kafe, restaurant, serta butik-butik yang memajang berbagai macam barang seperti pakaian dan souvenir.

Selesai mengitari jalanan ramai tersebut saya segera menuju ke pantai yakni Noosa Main beach. Disepanjang jalan pinggir pantai  ditumbuhi oleh pandan, pohon Pinus, dan pohon-pohon Apalem. Ditepi pantai ini terdapat boardwalk yaitu jalan setapak dari papan. Di boardwalk inilah banyak  pengunjung suka berjalan-jalan - terutama saat matahari terbenam. Saya menghabiskan waktu cukup lama niat hati sih menunggu sunset tiba. Tapi niat tersebut diurungkan karena sore itu langit masih cukup terang, padahal saat itu sudah pukul 5.30. Entah karena sudah masuk summer jadi matahari lambat terbenam. Tak lama saya kembali kehostel untuk beristirahat menyiapkan energi untuk bush walking esoknya.


Setibanya dihostel saya segera menuju ke outdoor area didepan kamar, terdapat 3 buah hammock disana. Suasana sore yang cukup nyaman dibawah pohon ditemani alunan music kencang menggema dari kolam yang berjarak tidak begitu jauh dari tempat saya berbaring. Tak lama sosok yang terbaring di hamock depan saya bangkit dan melempar senyum. Oh Gosh seorang Surfer boy hahaha. Dari postur tubuh yang lumayan berisi, rambut panjang priang terurai disertai seulas senyum, Sore mana lagi yang kau dustakan esmeralda hahaha. Usai berkenalan, dia bercerita kalau dia sedang mengerjakan suatu project. Wajar saja sedari tadi wajah tampannya tampak sibuk dengan laptopnya. Maximus Anakin begitu dia mengenalkan dirinya pria yang berasal dari Swedia ini perrnah menghabiskan waktu 2 bulan di Indonesia. Selain Bali dia ternyata juga mengunjungi Karimun jawa dan beberapa tempat surfing di Indonesia. Obrolan sore berakhir ketika saya memutuskan untuk masuk kekamar untuk mandi dan bersiap. Yah saya memiliki teman baru untuk makan malam di Noosa dan menerima ajakannya untuk pergi ke bar hostel.
Percayalah, sejauh apapun kau pergi, kau tidak akan pernah sendiri guys. Even you've started alone, you will met new people and new friends out there. Dont scare to do Solo Traveling!

Day 2 Hitchike to Mt Tinbeerwah
Pagi-pagi sekali saya sudah bangun dan bersiap-siap untuk memulai petualangan. Yah sampai saat itu saya masih belum bisa memutuskan akan kemana hari ini. Dengan sangat pelan-pelan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara karena roommate masih asyik tidur, saya menutup pintu dan pergi membuat sarapan di kitchen. Selesai sarapan saya langsung pergi menuju ke bus stop yang tidak begitu jauh dari hostel. Setelah menghitung dan menimbang-nimbang estimasi waktu, akhirnya dengan berat hati saya menskip destinasi impian yang masuk list utama yakni tour ke GlassHouse Mountain karena kurangnya informasi dan waktu yang saya punya dan memutuskan untuk pergi ke Mt Tinbeerwah.
kurang lebih hampir 15 menit menunggu, bus yang menuju ke Tinbeerwah akhirnya tiba. Jarak dari Noosa Head ke Mt Tinbeerwah kurang lebih 18 km. Untuk menuju kesana terdapat beberapa opsi yakni via bus route 631-632 memakan waktu kurang lebih 30 menit  ambil rute ke Teewantin, Andrew st. Stop 2 halte dari Andrew st lalu bisa dilanjutkan dengan lagi dengan bus atau jalan kaki kurang lebih 7km. Opsi lain yakni dengan mobil pribadi hanya membutuhkan waktu 15-20 menit dan bisa langsung sampai ke parkiran Mt. Tinbeerwah. Untuk sampai kepuncak hanya perlu berjalan 1 km dari tempat parkiran tadi guys.  Opsi ketiga yaitu dengan menggunakan taksi online atau uber jarak tempuh sama dengan biaya mulai dari 30 Aud.

Timetable
Saya tentunya menggunakan bus yang jauh lebih murah haha. Sehari sebelumnya saya membeli kartu yang bisa digunakan untuk alat pembayaran transportasi untuk wilayah Queensland yang disebut Gocard. Kartu ini bisa didapatkan di Sevel dan juga di mesin penjual kartu (biasanya di stasiun besar). Dengan menggunakan Gocard pastinya biaya akan lebih murah daripada membeli langsung tiket one way dengan supir. Fyi, untuk kota-kota kecil belum semua sistemnya tercover dengan pembayaran tap. Jadi kita masih bisa membayar menggunakan uang cash langsung kepada Driver.

Gocard untuk orang dewasa
I did a mistake, saya salah stop atau lebih tepatnya kelewatan bus stop 2x karena terlalu mengikuti panutan di google lol. Alhasil saya harus berjalan balik untuk menuju ke jalan raya yang mengarah langsung ke mount Tinbeerwah. Rute ini merupakan jalan raya besar yang cukup sibuk dan disebelah kanan jalan terdapat national park (i dont know the name) Sedangkan disebelah kiri bahu jalan adalah kawasan Golf. Berdasarkan pengamatan di Google maps, perjalanan ini bisa  memakan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam jalan kaki untuk jarak sekitar 7Km. Awalnya saya cukup yakin akan sampai kesana dengan jalan kaki. Hanya saja sepanjang jalan saya tidak menemukan adanya orang yang pergi kesana jalan kaki seperti yang saya lakukan sekarang hahhaha.
Sesekali saya bertemu dengan para pesepeda yang melintas. Sebenarnya mungkin ada bus yang menuju kesana sebab ada beberapa bus stop disepanjang jalan dan terdapat timetable namun jadwal kedatangan bus masih lama. Saya maju mundur antara menunggu bus atau melanjutkan berjalan kaki. Menunggu hanya menghabiskan waktu dan saya tidak yakin dengan rute bus tersebut apakah menuju ke Mt Tinbeerwah. Akhirnya saya putuskan untuk  mencoba hitchike.
Dengan perasaan tak menentu saya berdiri dipinggir jalan mengacungkan ibu jari kepada mobil yang lalu lalang.  Berkali-kali gagal, membuat saya patah arang haha dan memutuskan melanjutkan dengan berjalan kaki, lalu berhenti setelah sampai dibust stop berikutnya. Yah apa salahnya mencoba lagi ucapku dalam hati. Lagi-lagi saya mencoba hitchike kali ini cukup optimis.Namun gagal lagi pemirsah haha nampaknya tampang saya kurang menjual dan meyakinkan hahaha.

Gagal dan gagal lagi, akhirnya saya memutuskan untuk menunggu bus yang menuju ke perempatan arah mount Tinbeerwah. Saat duduk bus stop itulah ada sebuah mobil yang berhenti tiba-tiba dan memanggil saya.
Saya segera bergegas menghampiri ke mobil, ternyata beliau adalah malaikat penolong hari itu. Namanya Wil seorang ayah dengan 3 orang anak perempuan cantik duduk dikursi belakang. Dengan ramah mereka menyapaku. Mr Will berkata " I already saw you before but i have to turn around. Where you want going?" tanyanya.
" I want go to Mt Tinbeerwah, i think its close from here" jawabku
" Okay i will drive there to you " ujar Mr Will sambil mengemudi.

Begitulah hitchike pertama saya di Australia bisa dikatakan berhasil. Yes i did it (berasa Ariska Putri)  Bahkan dengan baiknya Mr Will mengantar sampai ke Parkir area Mt Tinbeerwah. Well, hal ini amat sangat membantu. mengingat begitu sampai dikawasan Mt Tinbeerwah trek keatas dari papan penunjuk arah didepan tadi sangat jauh dan menanjak. Im really lucky. Karena hanya perlu berjalan sekitar 1 km saja untuk bisa mencapai lookout Mt Tinbeerwah. Setelah mengucapkan perpisahan dengan Mr will dan anak-anaknya saya segera menuju ke maps mt Tinbeerwah. 



Matilda and her lil sister
Untuk menjelajah Mt Tinbeerwah ternyata tidak begitu sulit. Walking track yang ada sangat memberi kemudahan, karena terdapat accesable chair yaitu walking track untuk orang tua dengan kursi roda atau para orang tua yang ingin membawa bayinya. Satu dari sekian hal yang sangat saya sukai dari Australia yakni, pemerintahnya benar-benar memperhatikan tempat wisatanya yakni dengan membangun fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para wisatawan. Semua tempat yang saya datangi, rata-rata memiliki fasilitas umum seperti toilet umum yang bersih, tap water, bbq area dan ysng paling penting walking track yang dibuat untuk orang-orang tua dan anak bayi. Jadi siapapun bisa menikmati keindahan wisatanya. Ah seandainya di Indonesia bisa begini hehe.

Top of Mount Tinbeerwah
Tidak begitu lama berjalan saya sudah mencapai puncak lookout. Lagi-lagi spot yang saya kunjungi begitu sepi pengunjung. Hanya beberapa keluarga saya temui sepanjang perjalanan. Saat mendaki inilah saya bertemu dengan suami-istri Australia yang berasal dari Mackay. Kota tambang kecil yang berada di Queensland terletak tidak begitu jauh dari Noosa. Puas mengambil beberapa photo saya diminta tolong untuk mengambil photo oleh pasangan ini. Hmmm mungkin mereka bisa membantu saya nanti pikirku. Yaps, simbiosis mutualisme la gengs sepanjang perjalanan untuk urusan photo saya selalu meminta tolong orang lain hehe. So ini dia view dari Mt Tinbeerwah. 


View dari atas lookout ini sebenarnya 360derajat ya gengs. Dari atas ini terlihat hamparan hutan hijau luas dan beberapa gunung lainnya. Selain itu juga terlihat danau dan lautan dikejauhan. What a perfect place for the escape. Puncak yang sepi ditemani hembusan semilir angin. Nikmat mana lagi yang kau dustakan ferguso hahaha.



Setelah puas menikmati view dan menghabiskan waktu tak lupa juga pastinya mengambil photo, saya memutuskan untuk turun pulang. Awalnya saya pikir butuh waktu seharian untuk datang ke spot ini. Sehingga tidak ada plan B. Pukul 10.45Am  saya mulai menuruni trek dan meninggalkan puncak lookout. Selama perjalanan turun tersebut muncul ide melanjutkan bush walking ke Noosa National Park. FYI, jarak dari car park ke jalan raya itu lumayan jauh guys. Ruas jalan dibangun cukup besar yang mana kiri kanan jalan adalah hutan. Karena saat datang menggunakan mobil saya tidak bisa mengukur berapa lama saya akan sampai kejalan raya. Tidak begitu lama berjalan saya mendengar suara laju mobil yang sepertinya melambat. 
Thanks God for gave me a chance met good people. yaps Saya mendapatkan tumpangan dari pasangan suami-istri yang saya temui di puncak tadi.

" Hi Dear where do you want to go, we can drop off you there" sang istri menyapa.
" Oh Thank you so much for offering. im heading back to Noosa. i was stay there and want to go to National Park" jawab saya.

Begitulah pasangan baik hati ini kemudian mengantar saya ketempat tujuan. Mungkin mereka merasa kasihan melihat Esmeralda jalan sendirian tanpa ditemani babang ganteng ditengah hutan lagi hahaha. Kebetulan mereka menuju ke Noosa vile yag tidak begitu jauh dari Noosa Head. 30 menit kemudian mobil mereka telah sampai ditengah keramaian hasting st. Mereka dengan baik hatinya menurunkan saya di parkiran dan kemudian kamipun berpisah.

Noosa Main Beach
Dengan langkah kaki perlahan saya menuju ke pantai untuk mengisi energi terlebih dahulu. Snack, biskuit dan air mineral saya keluarkan dari tas. Sembari lurus menatap deburan ombak dan ditemani music dari speaker, saya menghabiskan waktu 1 jam sebelum memulai menjelajah Noosa National Park.


  • Explore Noosa National Park
Noosa National Park adalah salah satu wisata alam yang menjadi favorite things to do di Sunshine Coast. Taman ini memiliki lebih dari 9.800 hektar hutan paperbark, hutan hujan, perbukitan, dan pantai. Jadi memang benar-benar paket komplit yah gengs. Menjelajah ditempat ini menawarkan banyak keseruan selain dari bush walking, kita bisa renang, surfing, padding board, berjemur dan melakukan aktivitas air lainnya. Noosa National Park terletak tidak jauh pantai Noosa Main beach dan Hasting st. Dimana ujung sisi kanan pantai adalah titik awal  untuk menjelajah. Untuk menuju kesana terdapat 2 walking board atas dan bawah tapi trek dibawah tidak begitu panjang dan kita akan tetap naik ke atas ke walking board utama. Walking board ini nampaknya masih baru sebab dibeberapa titik tampak ada pekerja yang memasang walking board. Walking board ini dibangun sampai ke titik start National park yang ditandai dengan map besar. Jalur pesisir Noosa Head di Noosa Natpark adalah jalur pantai yang indah yang melintasi 6,82 km keindahan tepi pantai, teluk, hutan dan tebing pantai yang terjal.


Disepanjang jalur ini kita dapat menikmati pemandangan pantai yang masih alami dari tempat-tempat seperti Boiling Pot, Dolphin Point, dan Hell's Gate. Sebelum memulai perjalanan ada baiknya kita mengisi botol minum untuk mengatasi haus, walau terdapat titik-titik tap water tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segala sesuatu. Selesai mengisi tap water, saya tak lupa menyemprotkan kembali sunscreen karena matahari lumayan garang siang hari itu. Lets go!


Membentang dari Noosa Heads selatan ke Coolum, sepanjang jalan saya benar-benar menikmati suasana deburan ombak dan birunya lautan. Kali ini saya benar-benar sendiri mengelilingi natpark means that saya ga punya teman jalan haha. Well, disini ga sesepi di Mt. Tinbeerwah tadi gengs, bisa dikatakan sangat ramai. Banyak backpacker, keluarga dan para surfer boy ganteng lewat disepanjang jalan.  Cukup menghibur hahha. cuci mata gratessss.


Selain berjalan kaki, ternyata walking track ini juga dimanfaatkan sebagai tempat joging. Tak jarang saya menjumpai couple dan juga babang hensem berlari disini. Ingin rasanya dedek hapus keringatmu bang. Spot pertama yang saya temukan dari titik start adalah Boling water lalu dolphin point. Namun saya lupa mengambil gambar disana hehe. Saya berhenti 10 menit di Dolphin point menunggu penampakan si lumba-lumba cantik sayangnya mereka tidak menampakkan diri.  Saya kembali melanjutkan perjalanan, selain pantai cantik disini walking trek juga berada didekat tebing terjal dan curam. Selain itu jalur walking track juga melewati hutan didekat Tea Tree Bay. Hutan ini ditumbuhi oleh  pohon pandan, banksia, dan eucalyptus. Pohon Eucalyptus inilah yang menjadi favorite sikoala untuk tidur. Ssepanjang jalan saya sesekali menatap keatas, karena katanya disini masih banyak koala liar. Habitatnya para koala di Noosa natpark. Namun sepanjang jalan pergi dan pulang saya tidak menjumpai satupun koala.

 Panas dan terik tidak menjadi penghalang untuk terus melanjutkan perjalanan sampai ke titik akhir yaitu Gerbang Neraka a.ka Hell Gate.  Spot ini saya capai setelah 2 jam perjalanan dari titik start (Maps dan parkir) jaraknya kurang lebih 5,2 km. Hell gate  adalah teluk curam dibawah tebing. Kesan pertama saya yakni WOW im sooooooo happy in here. yaps. Viewnya benar-benar spektakuler.

Track to Hell Gate
Hell Gate


warning board
Dari Hell gate kita bisa naik beberapa langkah dan sampailah kita dititik dimana kita bisa melihat pemandangan 360 degree yang sangat indah. Didepan mata terhampar keindahan Alexandria Bay dengan pasir putih dan lautan biru. Saya menghabiskan 15 menit diatas puncak ini sebelum kembali lagi kepantai.

Alexandria Bay
Ada 2 trek yang bisa digunakan untuk pulang yaitu menggunakan trek  yang sama  seperti pergi dan kedua adalah trek baru mengarah ke Alexandria bay sampai ke Sunshine beach. Sebenarnya saya memutuskan untuk mencoba trek baru yakni dari hell gate saya tidak turun tapi langsung jalan dari atas menuju arah ke Alexandria bay. Trek ini lumayan sulit karena berupa pasir dan sepanjang jalan saya tidak menemukan siapapun. Akhirnya begitu menemukan papan arah yang menuju ke trek pertama tanpa ragu saya memutuskan mengambil trek ini. Jalur ini lebih mudah walau bukan aspal dan board walk tapi masih berupa jalan tanah namun lebih mudah ketimbang jalan di jalur pasir yang sepi.

Perjalanan kembali rasanya selalu lebih cepat daripada pertama kali memulai langkah pergi. Sepanjang jalan saya bertemu dengan banyak backpacker dan sesekali berhenti berharap menemukan koala tidur diatas pohon. Namun hasilnya nihil gengs ahahaha. Tak lama saya sudah sampai dekat areal camping van areas yang artinya Noosa main beach sudah dekat. Kali ini saya memutuskan untuk menggunakan jalur boardwalk yang dibawah karena lebih dekat dengan pantai.  Saat berhenti di boardwalk itulah saya kembali berjumpa dengan Maxim surfer boys yang saya temui sore kemarin di hostel. Dia membawa surfboard bersama teman-temannya tampaknya mereka akan berselancar di salah satu spot di natpark. Setelah feel enough take a rest time saya pun kembali melanjutkan perjalanan kepantai dan menghabiskan waktu sambil menunggu sunset.

Kelar sudah perjalanan saya di Noosa Heads, karena besok saya sudah harus berpindah lagi... Whats next? 

Alright that is my story in Noosa head. Cukup panjang bukan hahaha. Yaps saya begitu menikmati Noosa diantara kota-kota lainnya. Suasana santai dan nyaman membuat saya ingin kembali disini. See you on my next stop!


No comments:

Post a Comment

Piknik di Lake Tinaroo