Monday, June 13, 2016

Pengalaman Mistis di Gua Putri

Gua Putri ( Sabtu, 7 Mei 2016)

Perjalanan berlanjut setelah makan siang di Air Terjun Bedegung, kali ini spot yang kami tuju adalah objek wisata Goa Putri. Gua putri terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) tepatnya di daerah lingkungan perbukitan karst yang merupakan rangkaian Bukit Barisan. Ini adalah kali Ke-2 aku menginjakkan kaki disini setelah terakhir datang pada saat aku kelas 2 SD yakni Tahun 2002, tepatnya 14 Tahun lalu hahaa its been a long time yah.
A.Gani Family
 Tampak komplek gua putri ini sudah banyak mengalami perubahan, sudah ada pos dan ada guide serta ada museum kecil didekat parkirannya. Ada tarif masuk, yang lagi-lagi aku lupa bayarnya berapa. Tapi murah dan terjangkau. Setelah memilih tour guide akhirnya perjalanan menjelajah gua putri di mulai. yapsss tentunya dimulai dengan Photo bersama.

Museum Si Pahit Lidah dan Gua Putri

Jalan menuju Gua Putri

Gua Putri tampak dari luar
Sejarah mengenai gua putri menurut Guide yang menjelaskan adalah " bahwa dulu ada seorang putri yang bernama Putri Dayang Merindu.  Putri ini bersama keluarganya tinggal didalam gua. Suatu hari sang putri mandi di muara sungai semuhun, sungai yang mengalir di dalam gua dan bermuara di sungai Ogan. Pada saat itu lewatlah seorang pengembara sakti yang bernama serunting sakti atau lebih dikenal dengan si pahit lidah. Melihat putri yang hendak mandi di sungai, si pahit lidah mencoba menegurnya namun tidak dipedulikan oleh si putri. Si pahit lidah merasa tersinggung karena sapaannya tidak dijawab oleh Putri Dayang Merindu. Lalu si Pahit Lidah berkata bahwa putri seperti batu yang tidak bisa menjawab, seketika itu juga putri berubah menjadi batu dan batu itu sekarang berada di sungai Ogan. 
Setelah masuk kedalam, guide berhenti pada sebuah batu yang menyerupai kerang, menurut sang tour guide, batu itu adalah bunga yang ada pada saat itu. Ukuran bunga tersebut sangat besar dibandingkan bunga pada umumnya. Perjalanan berlanjut menuju tempat memasak atau pedapuran, konon jika perempuan ingin pintar memasak, disarankan untuk mengambil air yang ada pada batu dan mengusapkannya di muka. perjalanan kembali dilanjutkan ke tempat tidur sang Putri. Untuk menuju tempat tidur ini  harus naik ke atas dan sedikit licin. Sementara pagar pembatas yang ada didalam gua sudah cukup rapuh. 

Nah pada saat di Tempat tidur sang Putri inilah konon tidak ada yang bisa mengambil Photo apapun. hal ini juga terjadi padaku. Kamera Mirrorless yang ku bawa tidak mampu untuk menangkap gambar apapun bahkan tidak bisa memotret objek walau sudah diberi penerangan Flash Hp. Aku yang penasaran terus mencoba untuk memphoto namun tetap tidak bisa. lalu tiba-tiba keponakanku Zaki  yang berumur 3 Tahun merengek untuk segera turun. Akhirnya kami turun, lalu aku mengarahkan kamera ke arah lain dan anehnya bisa memotret walaupun kondisi sama gelap. aku lalu buru-buru turun tidak ingin ketinggalan dari rombongan. 
Pembaringan Putri Dayang Merindu setelah di Zoom dari jauh

Ditengah perjalanan kakak iparku bercerita kalau dulu pernah ke gua putri dan memphoto tempat tidur sang putri. Pada saat itu kamera yang digunakan masih menggunakan roll film. Tapi ketika di cuci, anehnya tidak ada objek yang masuk didalam photo atau photonya hanya hitam tanpa terlihat apapun.

spot selanjutnya adalah sungai gangga ehhhh hahha spot selanjutnya adalah aduh apalah apalah lupa namanya. Yang pasti adalah aliran sungai yang masuk kedalam gua. Konon siapa mencuci muka sambil mengucapkan doa dan keinginan, maka dipercaya akan terkabul. Coba tebak aku doanya apa yahhh?????????? hahhaa. Dont take it seriously sebab tempat memohon dan meminta hanya satu yakni pada Allah SWT... 
Cuci Muka biar ga ngantuk eyaaaah
 Selain kami ada juga pengunjung lain yang sudah menyiapkan botol, atau jika mau membawa air pulang ada penjual botol di dalam gua. Fenomena yang masih banyak ditemui yah seperti itulahhh, banyak orang yang masih percaya akan kekuatan selain Allah Swt. Banyak Pengunjung yang membawa pulang air suci haha. believe it or not sih..

Setelah mencuci muka, perjalanan berlanjut untuk menemukan sang Pangeran,, ehhhH haha sorry not sorry. maksudnya perjalanan berlanjut yakni ke spot atau papan yang bertuliskan Harimau Penjaga. Konon katanya pada saat sang Putri mandi, akan ada 2 sosok harimau yang menjaganya. Hingga kini di percaya sosok Harimau tersebut masih ada didalam gua. Hanya saja yang dapat melihatnya adalah orang yang memiliki six sense. OK FIX gue amaan dongss HAHAHA  kebayang dong kalo jalan diliatin sama Harimau,  2 lagi Harimaunya. kelar idup lo wkwkwk.
lokasi Harimau penjaga
Spot berikutnya dengan lokasi yang lebih terang adalah tempat bertapa. Nah lagi-lagi tempat ini sama mistiknya dengan tempat tidur sang putri. Yapsss sama-sama ga bisa di Photo. Hanya bedanya jika ditempat sang putri minim cahaya, tempat bertapa ini malah terang benderang karna terdapat lubang di langit-langit gua yang memberikan penerangan. Sedangkan jika kamera diarahkan ketempat lain, bisa memotret, namun hanya di Batu itu saja kamera tidak bisa mengenai objek dan tidak bisa diklik shutternya. Sembari lanjut ke spot terakhir yakni lumbung padi dan singgasana Raja, aku iseng berbalik tiba-tiba dan memotret kearah batu tersebut. Namun tetap tidak bisa memotretnya.

Berdasarkan penuturan sang Tour Guide, di batu tersebut ada seorang pertapa dan lagi-lagi hanya orang yang memiliki sixth sense yang dapat melihat. Pernah ada seorang pengunjung yang datang dari luar Sumatera, orang itu memiliki Sixth Sense dan menurut pengelihatannya ada orang yang bertapa diatas batu tersebut. Jika ada yang datang maka orang yang bertapa tersebut kadang sengaja berpindah tempat.

Last Spot adalah Lumbung Padi yang digunakan oleh sang putri dan keluarganya. Lagi-lagi ada Mitos yang mengatakan "jika ada yang bisa mengambil bongkahan batu dengan tangan tanpa alat dari lumbung tersebut maka dia akan sukses dalam bertani". Mitos yang membuat orang-orang dengan sengaja *menurutku merusak alam dan peninggalan sejarah. Karena para pengunjung akan berusaha mencongkel batu yang menjadi lumbung tersebut. Mitos sih mitos tapi ga perlu jugakan merusak yang seharusnya dijaga.


Singgasana Raja

Tangga keluar dari Gua Putri
Over All semua yang didalam gua, baik cerita dan mitosnya semuanya sangat menarik. Terlepas dari pagar pembatas yang sudah keropos dan cukup berbahaya. Namun semua terbayarkan jika  melihat stalaktit dan stalakmit yang ada didalam gua. 

Stalakmit


Stalagtit
Hanya saja cukup disayangkan banyak sekali Vandalisme yang ditemukan. Masih banyak pengunjung yang belum dewasa sehingga meninggalkan coretan-coretan yang merusak pemandangan. Seharusnya kita menjaga situs bersejarah ini agar dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Stalaktit yang dicoret tangan jahil

Vandalisme didalam Gua Putri


" Take Only Memories,
   Leaves Only Footprints." - Chied Seattle

No comments:

Post a Comment

Piknik di Lake Tinaroo