" Bang kami udah sampe ke Kiluan ni, kami harus kemana ya?" ujar Dede, teman tripku kali ini.
Dia baru saja menghubungi kontak tour guide kami.
Setelah mendapat petunjuk kami melanjutkan perjalanan, melewati perkampungan Bali menuju ke Kampung Bandung. Menurut info dari Bang Tatang @kiluandolphin, kami harus menemui Pak RT yakni Pak Jufra.
perjalanan selama kurang lebih 3 jam akhirnya berakhir di desa Kiluan. Setelah bertemu dengan Pak Jufra kami pun bersiap-siap untuk menyeberang kepulau yang akan menjadi tempat penginapan kami nanti. sorry i forgot the name wkwkkw.
Selesai makan siang dan beristirahat kami kembali menyebrang ketempat pertama kami datang. Ini benar-benar diluar dugaanku, kupikir Laguna berada di tempat lain dan yang paling surprising, ternyata aku harus mendaki untuk menikmati deburan ombak di Laguna.
Sebelum mendaki, ternyata kita harus membayar tiket masuk Rp.5000 saja dan wajib untuk didampingi oleh tour guide. Setelah membayar, kami memulai perjalanan, tentu saja tanpa persiapan seperti air minum, tepat pukul 3 kami mulai menapaki perbukitan untuk menuju Laguna. Sesekali aku berhenti untuk sekedar menormalkan pernafasan dan mengisi tenaga. Kedua partner sudah jauh meninggalkanku, alhasil diri ini ditemani sama abang tour guide yang dengan santainya menghisap rokoknya.
" ayo mbak sedikit lagi" ujar abang tour guide menyemangatiku.
" masih jauh ga bang?" tanyaku.
" sedikit lagi mbak, paling sekitar 400 meter lagi " jawab abang tour guide.
Aku menarik nafas panjang menatap nanar trek yang menjulang sementara kedua partnerku sudah menghilang entah kemana. Dari kejauhan Suara ombak sudah terdengar, semangatku kembali dengan cepat. Setelah turunan yang cukup licin, akhirnya aku tiba juga di Laguna.
Sore itu tidak begitu ramai orang di Laguna, padahal sedang weekend. Beberapa orang nampak asik mengabadikan momen dengan berselfie.
Deburan ombak yang kuat membut kami tidak bisa berenang di Laguna dan tampaknya tidak ada yang turun kebawah mengingat ombak begitu kuatnya menghantam dinding dan bebatuan karang. Menurut abang guide yang membawa kami, saat itu sedang terjadi pertemuan dua arus sehingga pengunjung dilarang untuk mandi di Laguna.
Sekitar areal tebing pun terdapat jaring yang menjadi pembatas bagi pengunjung. selain itu di sekitar laguna juga memiliki sebuah saung yang terbuat dari bambu untuk beristirahat.
Seusai melepas lelah, kamipun mengambil beberapa photo di Laguna, niat hati untuk berenang terpaksa diurungkan.
Usai berphoto, kami kembali harus mendaki, karena hanya itulah satu-satunya jalan pulang dan pergi untuk menuju ke Laguna.
okay guys, tips yang bisa diberikan :
- harus di dampingi oleh guide
- jangan lupa untuk membawa air minum
- jangan memaksa turun ketebing / untuk berenang jika ombak besar
- jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan
.
No comments:
Post a Comment