Saturday, January 17, 2015

Trip Sabang Explore Underwater And Under The Air



spot  di KLIA 2

TRIP SABANG
Trip ini sudah saya nantikan dan saya tunggu - tunggu dari setahun yang lalu. Tepatnya dari bulan maret tahun 2014. Saat itu Air Asia sedang promo besar-besaran. Karena ada teman yang mengajak untuk pergi kesabang saya tertarik untuk ikut. Awalnya tidak ada rencana sama sekali untuk pergi kesana. Segala urusan tiket diselesaikan oleh Kak caca. Tinggal mengurus paspor (saya belum memiliki paspor saat itu) karena kami mengambil rute Palembang – Kualalumpur, Kualalumpur – Aceh, Medan – Kualalumpur dan kembali lagi Kualalumpur – Palembang. Perjalanan yang direncanakan bersama 6 orang akhirnya hanya pergi dua orang saja yaitu  saya dan kak caca. 


9 januari 2015 jum’at
Pesawat yang membawa kami dari Palembang akhirnya mendarat di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA 2) tepat pukul 12 siang waktu malaysia. Setelah selesai urusan imigrasi kami bergegas mencari tempat untuk makan siang. Selesai makan siang kami memutuskan untuk berkeliling mencari tempat strategis di KLIA2. Tidak perlu khawatir tak ada sinyal karena bandara ini sudah memfasilitasi Wifi super kencang. Setelah sholat zuhur kami berkeliling lagi dari lantai satu kelantai lainnya. Kami berdua memang sudah memutuskan untuk tinggal dibandara sampai penerbangan esok ke Banda Aceh. 

Pengalaman yang tidak akan terlupakan yakni menginap dibandara KLIA2. Hawa dingin tidak mengurangi niat para backpacker seperti kami untuk tidur dan beristirahat disana karena disana banyak ditemui para pelancong lain yang ikut tidur di bandara. Namun yang tidak saya bayangkan adalah harus berperang dengan hawa dingin. Mungkin bagi sebagian orang tidak masalah namun tidak dengan saya. Saya begitu menggigil dan rasanya tidak sabar menunggu pagi. 

10 januari 2015 Sabtu
Menjelang pagi saya mencuci muka dan menggosok gigi di toilet bandara. Tidak perlu khawatir toiletnya kotor, toilet disana sangat bersih sekali dan ada petugas kebersihan yang standby disana. Paginya kami memutuskan sarapan di Mc Donald, jujur saja lidah saya tidak cocok untuk makanan malaysia hahha. Seperti backpacker lainnya, soal makanan pasti penuh dengan perhitungan. Terkadang rasanya sayang menyisakan makanan karena makanan disana cukup mahal bagi saya. Bayangkan saja nasi lemak ( nasi gemuk) disana paling tidak 7Rm. Cukup mahal bukan jika dibandingkan dengan harga rupiah hahhaa.
Pukul 12.40 kami sudah menunggu di gate L13 untuk penerbangan ke Banda Aceh. Kami menunggu cukup lama disana. Saya melihat kesekeliling nampak tak satupun diantara para penumpang perempuan yang tidak menggunakan penutup kepala (hijab) termasuk saya sendiri. Setelah delay cukup lama akhirnya pukul 13.40 pesawat berangkat menuju Banda Aceh. Selama perjalanan saya tidak bisa tertidur tak sabar rasanya untuk tiba disana. Pukul 14.30 pesawat kami mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda.  Saya langsung menyalakan HP tak lama kemudian bbm berbunyi. Ternyata rekan saya saat pendidikan PKBN XVI di Batam oktober lalu sudah menunggu.
Mereka adalah Bang Fitra, Bang Sadri, dan Bang Saimun. Setelah selesai urusan imigrasi saya langsung keluar pintu bandara, puluhan jasa taksi menyambut untuk menawarkan jasanya. Saya lalu menelpon Bang Fitra ternyata mereka menunggu di pintu kedatangan internasional. Setelah bertemu kami langsung meninggalkan bandara menuju pelabuhan. Sepanjang perjalanan kami berceloteh bang Saimun terkadang menyebutkan beberapa lokasi. Sampai dipelabuhan kami langsung dijamu makan siang gratis dari bang Saimun. Terimakasih bang Saimunnnnnn. Bahkan karena loby bang Saimun kami hanya membayar setengah biaya kapal jetpoil kesabang. Dia jugalah yang memberikan kontak taksi temannya yang akan mengantarkan kami dari sabang ke iboih tempat kami akan menginap. Dari bang ibrahim jugalah kami diantarkan kpenginapan yang dikenalnya. Kami dibawa kepenginapan Master. Begitu tiba saya langsung setuju dengan penginapan itu. Penginapan MASTER terletak didepan pantai dan dari terasnya dilantai dua langsung  terlihat pulau Rubiah didepan sana. Setelah tawar menawar akhirnya pemiliknya setuju dengan harga Rp,300.000/2malam. Beliau jugalah yang mencarikan paket diving untuk kami berdua. 

Master penginapan kami selama di Iboih

11 januari 2015 Minggu
Sesuai perjanjian jam 9 pagi kami dibawa ke tempat agen diving.  Setelah memilih baju, kaki katak dan peralatan diving kami lalu nego harga. Harga paket diving Rp.500.000 harga tersebut sudah termasuk kapal kepulau rubiah, air mineral, dan kamera underwater.
Sekitar pukul 10.00 WIB kami sudah sampai  dipulau Rubiah, briefing sebentar dan mulai belajar ditepi pantai sebelum perlahan- lahan menyelam kedasar lautan. Problem terbesar bagi saya adalah telinga. Dikedalaman 5 Meter telinga saya sudah sangat sakit akhirnya saya panik dan naik keatas. Dive master saya yang pertama adalah bang Nasir, trouble tersebyut terus berulang. Akhirnya saya menyelam lagi namun beda dive master. Saya begitu menikmati keindahan bawah laut di pulau Weh ini sampai suatu ketika saya tertelan air laut karena oksigen saya terlepas saya panik dan langsung dibawah keatas, akhirnya selesai sudah diving ria hari itu. Pukul 13.00 wib kami sudah kembali kepulau Iboih.
keindahan bawah laut pulau rubiah

Selesai mandi pukul 14.30 kami menuju titik 0 Km  indonesia. Perjalanan yang awalnya excited brubah penuh kekhawatiran. Kami tidak tahu kalau bensin nyaris habis.  Perjalanan panjang dan banyak kelokan serta tanjakan membuat kami cemas. Takut habis bensin ditengah jalan. Akhirnya kami sampai kegerbang 0 Km INDONESIA. Disana ada pungutan sebesar RPp.5.000 kami pun bertanya dengan penjaga gerbang. Tempat isi bensin dimana, ternyata tidak ada jualan bensin diatas. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ketugu 0km, setelah berphoto ria. 


Bro babi gede yang udah jinak di gerbang 0KM Indonesia
akhirnya kesampaian kesini Alhamdulillah
Saya menghampiri seorang Tentara untuk menanyakan tempat bensin. Dia memberikan no hpnya jika nanti bensin kami benar – benar habis di tengah jalan. Kami pun pulang namun dicegat di pintu gerbang. Rupanya abang – abang yang jaga itu berniat membelikan kami bensin. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya bensin yang ditunggu datang. kami melanjutkan perjalanan. 
 
abang - abang yang baik hati Bang Adi, Parno dan Trisno

 Kali ini kami menuju ke kota sabang. Ditengah perjalanan kami melihat tanda / plang lokasi pantai Gapang. Kami masuk kesana dan ternyata gratis. Pantai yang indah sayang untuk dilewatkan begitu saja hehehe. 
 
nice landscape yahhh
Selepas dari pantai Gapang kami melanjutkan perjalanan ke Sabang. Kami hanya mengandalkan petunjuk jalan untuk berkeliling sabang. Akhirnya disana kami singgah ke pantai Kasih dan benteng jepang. 
benteng jepang di sabang
 Pukul 5.30 sore kami kehujanan dan berteduh disalah satu warung. Hari beranjak gelap namun hujan tak kunjung reda. Kami membeli jas hujan dan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke penginapan di iboih. Tak disangka kamipun nyasar pemirsah hahha.
Saya lalu bertanya kepada penjual nasi goreng dipinggir jalan kemana jalan menuju iboih. Setelah diberitahu kamipun pulang keiboih, jujur saja saya sangat ketakutan karena rute 19 km dari sabang menuju iboih adalah jalanan dengan hutan lebat dan nampak batu-batuan besar dan bekas longsor di sepanjang jalan. Hari semakin gelap tepat pukul 19.40 wib kami sampai di iboih dan mencari makan malam.

12 januari 2015 Senin
Pukul 6.30 pagi kami sudah dijemput bang Ibrahim untuk kesabang ya hari itu kami akan pulang ke Banda Aceh. Setelah membeli tiket feri seharga Rp.25.000 kami berpamitan dengan bang Ibrahim. Perjalanan 1.5 jam terasa sangat lama karena suasana yang angin laut yang begitu dingin. Kami tiba di pelabuhan ule le pukul 10.00 wib pagi. Saya langsung mengabari Bang Fitra dan Bang Sadri, ternyata Bang Fitra masih kuliah dan selesai pukul 12.30 siang. Akhirnya saya menghubungi bang Saimun dan seperti biasa lagi – lagi bang Saimun mengirimkan kami bentor gratis yang nantinya kami pakai untuk berkeliling kota Banda Aceh. Ternyata mamang bentor itu namanya ga jauh beda dari bang Saimun, namanya Bang Maimun hahhahaa.
  Dari pelabuhan kami langsung menuju museum tsunami. Yang tidak kami duga ternyata museum tutup hari senin. Sedikit kecewa namun tetap eksis dengan berphoto disana.

 karena sudah dzuhur kami menuju ke masjid raya Baiturrahman untuk sholat dan sudah janjian untuk ketemu dengan Bang Fitra dan Bang Sadri.

bersama bang Fitra dan Bang Sadri di Masjid Raya Baiturrahman

Selepas sholat dzuhur mulailah kami berkeliling mengeksplore kota BandaAceh. Mulai dari perjalanan dilanjutkan dengan mencari ole – ole khas Aceh. Karena mengejar flight pagi ke Malaysia dari medan, kami memutuskan untuk membeli tiket bis malam ke medan terlebih dahulu. kami naik bis putra pelangi kelas bisnis seharga Rp.180.000. Kemudian kami melanjutkan perjalanan berkunjung ke Kapal PLTD Apung yang besar yang terbawa ketengah kota saat tsunami dahulu. disana selesai berphoto – photo kami turun dan bang Sadri pamit untuk urusan kuliahnya. 
pose diatas PLTD Apung

Kami melanjutkan perjalanan ke Kapal diatas rumah ( Boat on the rooft) kapal yang terbawa keatas atap saat tsunami. dirumah tersebut terdapat nama - nama korban tsunami didaerah ini. yang kalau tidak salah ada kurang lebih 900an korban baik yang meninggal dan yang hilang. sedih rasanya membayangkannya....
didepan Boat on the rooft
Dari sana kami lalu menuju ke pemakaman Syah Kuala yakni tokoh atau pemuka yang dahulu membawa agama Islam ke Aceh, namun sayang kami tidak bisa memotret di tempat tersebut. 
pose didepan gerbang syah kuala bersama bang fitra bang maimun dan kak caca

Karena hari sudah hampir sore kami kembali ke kota tepatnya ke warung sate Bang Saimun (baru ketauan ternyata dia adalah saudagar sate). Bukan apa – apa sengaja mau makan gratis diwarung sate terkenal di banda Aceh ini. 
 
yang paling kiri ituloh bang Saimunnya pemirsaaaah
Satenya enak loh (Promosi) Asri Welas aja sudah kesana hahhaa. Kami dijamu disana makan gratis pesan semaunya haha (gratis mulu ceritanya dari bang saimun). Saya bersantai sebelum pergi meninggalkan kota banda Aceh. Tak lama Bang Sadri datang. ternyata dia sebentar lagi sidang cieee mau tamat haha, selesai makan kami berphoto bersama khusus keluarga PKBN XVI.

last pose sebelum meninggalkan kota Banda Aceh

Saya pun diantar sampai keterminal bis menuju medan. Rasanya ingin lebih lama tinggal di Aceh. Orang – orangnya ramah dan sangat menyenangkan.
Goodbye Banda Aceh
Will be missing you

13 Januari 2015 Selasa
Bis menuju medan tiba pukul 8 pagi, jauh meleset dari perkiraan Bang Fadli yang mengatakan kalau bis akan sampai jam 4 subuh. Kami dijemput di loket Putra Pelangi. Dengan Bentor kami pun diantar kekostan temannya. Selesai mandi jam 09.30 pagi saya diantar menemui salah satu pelatih kami saat pendidikan PKBN XVI dibatam dahulu. tiba di pos Polisi Militer Medan kami dikerjai di pos depan sebelum masuk ke kantor. Didalamnya kami diperiksa dan tas ditinggalkan diruang tunggu. Setelah menunggu tak berapa lama saya akhirnya dapat berjumpa dengan Bang Arbi. Pelatih dengan gelar terbaik dari kami seangkatan dulu nampak berubah menjadi lebih gemuk dan sedikit kumisan hahha.
Selesai berkunjung lagi – lagi kami dikerjai di pos depan -___­-“
Karena bang Fadli ada kegiatan lain kami menunggu di mall Medan namanya Sun Plaza dan sarapan disana. jam 2 siang barulah Bang Fadli datang dan mengajak kami berkunjung ke istana Maymoon Medan. 
 Usai berphoto dan menyewa baju adat kami lalu mencari ole – ole khas medan. Kemudian pulang dan mengantarkan paket ke jne hahhaa. Ga sanggup kalo harus dibawa ke malay lagi wkkwkw.
Paket 7 kg dari medan menguras kantongkuhhhh. Tak apalah daripada membayar bagasi lagi hiks hiks wkkwkw ( ini untungnya jalan - jalan dinegeri sendiri). Waktu beranjak malam dan kami menuju kerumah bang Fadli di Deli Serdang via angkot sementara bang Fadli mengiringi dari belakang. Flight esoknya jam 7 pagi sehingga  kami menginap disana. jarak rumah bang Fadli dan Bandara Kuala Namu kurang lebih 15 menit bolak balik.
14 januari 2015 Rabu
Pesawat kami meninggalkan Medan pukul 08.00 wib pagi dan tiba pukul 09.00 dimalaysia. Karena perbedaan  1 jam tetap saja sampai di sana pukul 08,00 pagi lagi hahhaa. Kami langsung mencari sarapan. Sampai siang kami stay dibandara menanti teman kak caca yang baru sampai dari palembang kekuala lumpur.
Tiket pp aerobus sudah ditangan maka mulailah kami eksplore malaysia dari KL sentral dan menitipkan tas. Tujuan pertama kami adalah ke Batu Caves.

perjalanan kembali berlanjut ke pasar seni. pasar yang cukup aneh dan lucu menurut saya. bagaimana tidak,  haha jika kita diam malah ditawari untuk sekedar masuk kekios, kalau tidak ada kecocokan harga kita ditanyain maunya harga berapa. pas udah ditawar malah marah - marah yang jual hahaa.

 setelah menghabiskan sore di pasar seni kami lalu melanjutkan perjalanan ke masjid jamik dan pelataran merdeka. Ditempat  ini terdapat banyak bangunan tua dan bersejarah sehingga sayang kalo lagi lagi harus dilewatkan tanpa mengabadikan moment disini.
 perjalanan seharian ini kemudian berakhir di Twin Tower. saya dan teman - teman puas  berphoto ria di landmarknya Malaysia ini sampe larut malam.

 Darisana kami kembali lagi ke KL Sentral untuk mengambil tas dan kembali ke KLIA2 dan menginap disana. sampai disana kami mencari shower room namun tidak bisa mandi karena sedang dibersihkan. setelah petugas yang membersihkan shower room pulang kami akhirnya mandi pukul 1 malam. 

15 januari 2015 Kamis
Liburan akhirnya selesai dan tepat pukul 08.00 waktu malaysia pesawat Air Asia membawaku pulang ke palembang. Perjalanan pulang kali ini aku benar – benar sendiri pulang ke tanah air. Alhamdulillah walau ada beberapa tempat yang tak bisa dikunjungi tapi ini adalah trip yang sangat saya sukai diantara trip sebelumnya. Senang akhirnya wish list bisa berkeliling seluruh indonesia akhirnya mulai tercapai satu persatu.

No comments:

Post a Comment

Piknik di Lake Tinaroo