Trip ini
sudah saya nantikan dan saya tunggu - tunggu dari setahun yang lalu. Tepatnya dari bulan maret tahun
2014. Saat itu Air Asia sedang promo besar-besaran. Karena ada teman yang
mengajak untuk pergi kesabang saya tertarik untuk ikut. Awalnya tidak ada rencana sama sekali untuk
pergi kesana. Segala urusan tiket diselesaikan oleh Kak caca. Tinggal mengurus paspor (saya belum memiliki paspor saat itu)
karena kami mengambil rute Palembang – Kualalumpur, Kualalumpur – Aceh, Medan –
Kualalumpur dan kembali lagi Kualalumpur – Palembang. Perjalanan yang
direncanakan bersama 6 orang akhirnya hanya pergi dua orang saja yaitu saya dan kak caca.
9 januari
2015 jum’at
Pesawat yang
membawa kami dari Palembang akhirnya mendarat di bandara Kuala Lumpur International
Airport (KLIA 2) tepat pukul 12 siang waktu malaysia. Setelah selesai urusan
imigrasi kami bergegas mencari tempat untuk makan siang. Selesai makan siang
kami memutuskan untuk berkeliling mencari tempat strategis di KLIA2. Tidak perlu
khawatir tak ada sinyal karena bandara ini sudah memfasilitasi Wifi super
kencang. Setelah sholat zuhur kami berkeliling lagi dari lantai satu kelantai
lainnya. Kami berdua memang sudah memutuskan untuk tinggal dibandara sampai
penerbangan esok ke Banda Aceh.
Pengalaman
yang tidak akan terlupakan yakni menginap dibandara KLIA2. Hawa dingin tidak
mengurangi niat para backpacker seperti kami untuk tidur dan beristirahat
disana karena disana banyak ditemui para pelancong lain yang ikut tidur di
bandara. Namun yang tidak saya bayangkan adalah harus berperang dengan hawa
dingin. Mungkin bagi sebagian orang tidak masalah namun tidak dengan saya. Saya
begitu menggigil dan rasanya tidak sabar menunggu pagi.
10
januari 2015 Sabtu
Menjelang
pagi saya mencuci muka dan menggosok gigi di toilet bandara. Tidak perlu
khawatir toiletnya kotor, toilet disana sangat bersih sekali dan ada petugas kebersihan yang standby disana. Paginya kami memutuskan sarapan di
Mc Donald, jujur saja lidah saya tidak cocok untuk makanan malaysia hahha. Seperti
backpacker lainnya, soal makanan pasti penuh dengan perhitungan. Terkadang rasanya
sayang menyisakan makanan karena makanan disana cukup mahal bagi saya. Bayangkan
saja nasi lemak ( nasi gemuk) disana paling tidak 7Rm. Cukup mahal bukan jika
dibandingkan dengan harga rupiah hahhaa.
Pukul
12.40 kami sudah menunggu di gate L13 untuk penerbangan ke Banda Aceh. Kami menunggu
cukup lama disana. Saya melihat kesekeliling nampak tak satupun diantara para
penumpang perempuan yang tidak menggunakan penutup kepala (hijab) termasuk saya
sendiri. Setelah delay cukup lama akhirnya pukul 13.40 pesawat berangkat menuju
Banda Aceh. Selama perjalanan saya tidak bisa tertidur tak sabar rasanya untuk
tiba disana. Pukul 14.30 pesawat kami mendarat di Bandara Sultan Iskandar
Muda. Saya langsung menyalakan HP tak
lama kemudian bbm berbunyi. Ternyata rekan saya saat pendidikan PKBN XVI di
Batam oktober lalu sudah menunggu.
Mereka adalah
Bang Fitra, Bang Sadri, dan Bang Saimun. Setelah selesai urusan imigrasi saya
langsung keluar pintu bandara, puluhan jasa taksi menyambut untuk menawarkan
jasanya. Saya lalu menelpon Bang Fitra ternyata mereka menunggu di pintu
kedatangan internasional. Setelah bertemu kami langsung meninggalkan bandara menuju
pelabuhan. Sepanjang perjalanan kami berceloteh bang Saimun terkadang
menyebutkan beberapa lokasi. Sampai dipelabuhan kami langsung dijamu makan
siang gratis dari bang Saimun. Terimakasih bang Saimunnnnnn. Bahkan karena loby
bang Saimun kami hanya membayar setengah biaya kapal jetpoil kesabang. Dia jugalah
yang memberikan kontak taksi temannya yang akan mengantarkan kami dari sabang
ke iboih tempat kami akan menginap. Dari bang ibrahim jugalah kami diantarkan
kpenginapan yang dikenalnya. Kami dibawa kepenginapan Master. Begitu tiba saya
langsung setuju dengan penginapan itu. Penginapan MASTER terletak didepan
pantai dan dari terasnya dilantai dua langsung
terlihat pulau Rubiah didepan sana. Setelah tawar menawar akhirnya
pemiliknya setuju dengan harga Rp,300.000/2malam. Beliau jugalah yang
mencarikan paket diving untuk kami berdua.
Master penginapan kami selama di Iboih |
11
januari 2015 Minggu
Sesuai perjanjian
jam 9 pagi kami dibawa ke tempat agen diving. Setelah memilih baju, kaki katak dan peralatan diving kami lalu
nego harga. Harga paket diving Rp.500.000 harga tersebut sudah termasuk kapal
kepulau rubiah, air mineral, dan kamera underwater.
Sekitar pukul
10.00 WIB kami sudah sampai dipulau
Rubiah, briefing sebentar dan mulai belajar ditepi pantai sebelum perlahan-
lahan menyelam kedasar lautan. Problem terbesar bagi saya adalah telinga. Dikedalaman
5 Meter telinga saya sudah sangat sakit akhirnya saya panik dan naik keatas. Dive
master saya yang pertama adalah bang Nasir, trouble tersebyut terus berulang. Akhirnya
saya menyelam lagi namun beda dive master. Saya begitu menikmati keindahan
bawah laut di pulau Weh ini sampai suatu ketika saya tertelan air laut karena
oksigen saya terlepas saya panik dan langsung dibawah keatas, akhirnya selesai
sudah diving ria hari itu. Pukul 13.00 wib kami sudah kembali kepulau Iboih.
keindahan bawah laut pulau rubiah |
Selesai mandi
pukul 14.30 kami menuju titik 0 Km
indonesia. Perjalanan yang awalnya excited brubah penuh kekhawatiran. Kami
tidak tahu kalau bensin nyaris habis. Perjalanan
panjang dan banyak kelokan serta tanjakan membuat kami cemas. Takut habis
bensin ditengah jalan. Akhirnya kami sampai kegerbang 0 Km INDONESIA. Disana
ada pungutan sebesar RPp.5.000 kami pun bertanya dengan penjaga gerbang. Tempat
isi bensin dimana, ternyata tidak ada jualan bensin diatas. Akhirnya kami
melanjutkan perjalanan ketugu 0km, setelah berphoto ria.
Bro babi gede yang udah jinak di gerbang 0KM Indonesia |
akhirnya kesampaian kesini Alhamdulillah |
Saya menghampiri
seorang Tentara untuk menanyakan tempat bensin. Dia memberikan no hpnya jika
nanti bensin kami benar – benar habis di tengah jalan. Kami pun pulang namun
dicegat di pintu gerbang. Rupanya abang – abang yang jaga itu berniat
membelikan kami bensin. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya bensin yang
ditunggu datang. kami melanjutkan perjalanan.
Kali ini
kami menuju ke kota sabang. Ditengah perjalanan kami melihat tanda / plang
lokasi pantai Gapang. Kami masuk kesana dan ternyata gratis. Pantai yang indah
sayang untuk dilewatkan begitu saja hehehe.
Selepas dari pantai Gapang kami
melanjutkan perjalanan ke Sabang. Kami hanya mengandalkan petunjuk jalan untuk
berkeliling sabang. Akhirnya disana kami singgah ke pantai Kasih dan benteng
jepang.
benteng jepang di sabang |
Pukul 5.30 sore kami kehujanan dan berteduh
disalah satu warung. Hari beranjak gelap namun hujan tak kunjung reda. Kami membeli
jas hujan dan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke penginapan di iboih. Tak disangka
kamipun nyasar pemirsah hahha.
Saya lalu
bertanya kepada penjual nasi goreng dipinggir jalan kemana jalan menuju iboih. Setelah
diberitahu kamipun pulang keiboih, jujur saja saya sangat ketakutan karena rute
19 km dari sabang menuju iboih adalah jalanan dengan hutan lebat dan nampak
batu-batuan besar dan bekas longsor di sepanjang jalan. Hari semakin gelap
tepat pukul 19.40 wib kami sampai di iboih dan mencari makan malam.
12 januari
2015 Senin
Pukul 6.30
pagi kami sudah dijemput bang Ibrahim untuk kesabang ya hari itu kami akan
pulang ke Banda Aceh. Setelah membeli tiket feri seharga Rp.25.000 kami
berpamitan dengan bang Ibrahim. Perjalanan 1.5 jam terasa sangat lama karena
suasana yang angin laut yang begitu dingin. Kami tiba di pelabuhan ule le pukul
10.00 wib pagi. Saya langsung mengabari Bang Fitra dan Bang Sadri, ternyata
Bang Fitra masih kuliah dan selesai pukul 12.30 siang. Akhirnya saya
menghubungi bang Saimun dan seperti biasa lagi – lagi bang Saimun mengirimkan
kami bentor gratis yang nantinya kami pakai untuk berkeliling kota Banda Aceh. Ternyata
mamang bentor itu namanya ga jauh beda dari bang Saimun, namanya Bang Maimun
hahhahaa.
Dari pelabuhan kami langsung menuju museum
tsunami. Yang tidak kami duga ternyata museum tutup hari senin. Sedikit kecewa
namun tetap eksis dengan berphoto disana.
karena sudah dzuhur kami menuju ke
masjid raya Baiturrahman untuk sholat dan sudah janjian untuk ketemu dengan
Bang Fitra dan Bang Sadri.
bersama bang Fitra dan Bang Sadri di Masjid Raya Baiturrahman |
Selepas sholat
dzuhur mulailah kami berkeliling mengeksplore kota BandaAceh. Mulai dari perjalanan
dilanjutkan dengan mencari ole – ole khas Aceh. Karena mengejar flight pagi ke
Malaysia dari medan, kami memutuskan untuk membeli tiket bis malam ke medan
terlebih dahulu. kami naik bis putra pelangi kelas bisnis seharga Rp.180.000. Kemudian kami melanjutkan perjalanan berkunjung ke Kapal PLTD
Apung yang besar yang terbawa ketengah kota saat tsunami dahulu. disana selesai
berphoto – photo kami turun dan bang Sadri pamit untuk urusan kuliahnya.
pose diatas PLTD Apung |
Kami melanjutkan
perjalanan ke Kapal diatas rumah ( Boat
on the rooft) kapal yang terbawa keatas atap saat tsunami. dirumah tersebut terdapat nama - nama korban tsunami didaerah ini. yang kalau tidak salah ada kurang lebih 900an korban baik yang meninggal dan yang hilang. sedih rasanya membayangkannya....
didepan Boat on the rooft |
Dari sana kami lalu menuju
ke pemakaman Syah Kuala yakni tokoh atau pemuka yang dahulu membawa agama Islam
ke Aceh, namun sayang kami tidak bisa memotret di tempat tersebut.
pose didepan gerbang syah kuala bersama bang fitra bang maimun dan kak caca |
Karena hari
sudah hampir sore kami kembali ke kota tepatnya ke warung sate Bang Saimun
(baru ketauan ternyata dia adalah saudagar sate). Bukan apa – apa sengaja mau
makan gratis diwarung sate terkenal di banda Aceh ini.
Satenya enak loh
(Promosi) Asri Welas aja sudah kesana hahhaa. Kami dijamu disana makan gratis
pesan semaunya haha (gratis mulu ceritanya dari bang saimun). Saya bersantai
sebelum pergi meninggalkan kota banda Aceh. Tak lama Bang Sadri datang.
ternyata dia sebentar lagi sidang cieee mau tamat haha, selesai makan kami
berphoto bersama khusus keluarga PKBN XVI.
last pose sebelum meninggalkan kota Banda Aceh |
Saya pun
diantar sampai keterminal bis menuju medan. Rasanya ingin lebih lama tinggal di
Aceh. Orang – orangnya ramah dan sangat menyenangkan.
Goodbye Banda
Aceh
Will be
missing you
13
Januari 2015 Selasa
Bis menuju
medan tiba pukul 8 pagi, jauh meleset dari perkiraan Bang Fadli yang mengatakan kalau bis akan
sampai jam 4 subuh. Kami dijemput di loket Putra Pelangi. Dengan Bentor kami
pun diantar kekostan temannya. Selesai mandi jam 09.30 pagi saya diantar
menemui salah satu pelatih kami saat pendidikan PKBN XVI dibatam dahulu. tiba
di pos Polisi Militer Medan kami dikerjai di pos depan sebelum masuk ke kantor.
Didalamnya kami diperiksa dan tas ditinggalkan diruang tunggu. Setelah menunggu
tak berapa lama saya akhirnya dapat berjumpa dengan Bang Arbi. Pelatih dengan
gelar terbaik dari kami seangkatan dulu nampak berubah menjadi lebih gemuk dan
sedikit kumisan hahha.
Selesai
berkunjung lagi – lagi kami dikerjai di pos depan -___-“
Karena bang
Fadli ada kegiatan lain kami menunggu di mall Medan namanya Sun Plaza dan sarapan
disana. jam 2 siang barulah Bang Fadli datang dan mengajak kami berkunjung ke
istana Maymoon Medan.
Usai berphoto dan menyewa baju adat kami lalu mencari ole
– ole khas medan. Kemudian pulang dan mengantarkan paket ke jne hahhaa. Ga
sanggup kalo harus dibawa ke malay lagi wkkwkw.
Paket 7
kg dari medan menguras kantongkuhhhh. Tak apalah daripada membayar bagasi lagi
hiks hiks wkkwkw ( ini untungnya jalan - jalan dinegeri sendiri). Waktu beranjak malam dan kami menuju kerumah bang Fadli di Deli
Serdang via angkot sementara bang Fadli mengiringi dari belakang. Flight esoknya
jam 7 pagi sehingga kami menginap disana. jarak rumah bang Fadli dan
Bandara Kuala Namu kurang lebih 15 menit bolak balik.
14
januari 2015 Rabu
Pesawat kami
meninggalkan Medan pukul 08.00 wib pagi dan tiba pukul 09.00 dimalaysia. Karena
perbedaan 1 jam tetap saja sampai di
sana pukul 08,00 pagi lagi hahhaa. Kami langsung mencari sarapan. Sampai siang
kami stay dibandara menanti teman kak caca yang baru sampai dari palembang
kekuala lumpur.
Tiket pp
aerobus sudah ditangan maka mulailah kami eksplore malaysia dari KL sentral dan
menitipkan tas. Tujuan pertama kami adalah ke Batu Caves.
perjalanan kembali berlanjut ke pasar
seni. pasar yang cukup aneh dan lucu menurut saya. bagaimana tidak, haha jika kita diam malah ditawari untuk sekedar masuk kekios, kalau tidak ada kecocokan harga kita ditanyain maunya harga berapa. pas udah ditawar malah marah - marah yang jual hahaa.
setelah menghabiskan sore di pasar seni kami lalu melanjutkan perjalanan ke masjid jamik dan pelataran merdeka. Ditempat ini terdapat banyak bangunan tua dan bersejarah sehingga sayang kalo lagi lagi harus dilewatkan tanpa mengabadikan moment disini.
perjalanan seharian ini kemudian berakhir di Twin
Tower. saya dan teman - teman puas berphoto ria di landmarknya Malaysia ini sampe larut malam.
Darisana kami kembali lagi ke KL Sentral untuk mengambil tas dan kembali
ke KLIA2 dan menginap disana. sampai disana kami mencari shower room namun
tidak bisa mandi karena sedang dibersihkan. setelah petugas yang membersihkan shower room pulang kami akhirnya mandi pukul 1 malam.
15 januari
2015 Kamis
Liburan akhirnya
selesai dan tepat pukul 08.00 waktu malaysia pesawat Air Asia membawaku pulang
ke palembang. Perjalanan pulang kali ini aku benar – benar sendiri pulang ke tanah air. Alhamdulillah walau ada beberapa tempat yang tak bisa dikunjungi tapi ini adalah trip yang sangat saya sukai diantara trip sebelumnya. Senang akhirnya wish list bisa berkeliling seluruh indonesia akhirnya mulai tercapai satu persatu.
No comments:
Post a Comment